نوُنْمَم ُرْيَغ ٌرْجَأ ْمُهَلِتاَحِلاَّصلا اوُلِمَعَواوُنَمآ َنيِذَّلاَّنِإ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka mendapat pahala yang tiada putus-putusnya". (QS. Fushilat: 8)
Di ayat lain, Allah juga berfirman, ٍ
نوُنْمَم ُرْيَغ ٌرْجَأ ْمُهَلَفِتاَحِلاَّصلا اوُلِمَعَو اوُنَمآ َنيِذَّلااَّلِإ
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (QS. At-Tin: 6)
Al-Muhallab menafsirkan ayat ini dengan mengatakan,
مهل عوطقم ريغ ةحصلا ىف هنولعفي اوناك امع فعضلاو ربكلا لاح ىف مهرجأ مهل نأديري
“Maksudnya, bahwa mereka (orang mukmin) akan mendapatkan pahala ketika tua dan lemah, sebagaimana pahala amal yang mereka kerjakan ketika sehat, tanpa terputus.” (Syarh Shahih Bukhari Ibnu Batthal, 5/154).
Ayat ini semakna dengan hadis dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
اًميِقُم اًحيِحَص ُلَمْعَي َناَك اَم ُلْثِم ُهَل َبِتُك،َرَفاَس ْوَأ ُدْبَعْلا َضِرَماَذِإ
”Apabila ada hamba sakit atau safar, dia dicatat mendapatkan pahala sebagaimana amalan yang dia kerjakan ketika sehat dan mukim.” (HR. Ahmad 19679, Bukhari 2996, dan yang lainnya).
Betapa Maha Pemurahnya Allah, di saat kita tidak lagi mampu beramal, karena apapun sebabnya, kita tetap mendapatkan aliran pahala amal itu. Dengan syarat, kita memiliki amal soleh yang dikerjakan secara rutin.
Di saat fisik kita masih memungkinkan untuk banyak beramal, rutinkan beberapa amal soleh yang ringan. Semoga amal ini bisa menjadi sumber aliran pahala di saat kita sudah tidak lagi mampu melakukannya.
Oleh: Ustadz Abu Yahya Ammi Baits