Banyak orang sibuk mengikuti berita kematian seseorang, tanpa terkecuali ketika raja Saudi Arabia yaitu Raja Abdullah bin Abdul Aziz meninggal dunia. Dunia gempar, ada yang senang dengan kematiannya dan ada pula yang berduka dengan kematianya.
Lebih jauh sebagian orang bertanya: siapakah raja selanjutnya? Kemanakah harta kekayaannya, bagaimanakah keluarganya, dan masih banyak lagi pertanyaan serupa lainnya.
Namun demikian, adakah dari kita yang berkata: Raja Abdullah bin Abdul Aziz telah dijemput oleh malaikat maut, lalu kapan giliran saya ? Sehari lagi? Dua hari lagi atau berapa lama lagi? Seakan kita lalai, sehingga sikap kita mengesankan bahwa kenikmatan, kesehatan, umur kita akan terus dan tiada pernah putus atau habis.
Aneh memang, kita sibuk memikirkan hal hal yang sudah pasti bukan dan tidak bisa kita dapatkan dan juga bukan urusan kita. Namun ternyata kita lupa untuk memikirkan diri kita, hal yang pasti menimpa kita, yaitu kematian yang pasti, cepat atau lambat menjemput kita sebagaimana telah menjemput Raja Abdullah bin Abdul Aziz.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Setiap jiwa pasti merasakan kematian, sedangkan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan juga dengan kebaikan. Dan kepada Kami-lah kalian pasti kembali. (Al Anbiya' 35)
Kini Raja Abdullah bin Abdul Aziz mulai mempertanggung jawabkan seluruh amalannya, dan esok giliran andalah yang juga harus mempertanggung jawabkan amalan anda. Mengapa saat ini seakan anda menjadi malaikat penimbang amalan, dengan menyibukkan diri mengorek dan mengorek amalan Raja Abdullah bin Abdul Aziz namun lalai untuk mengorek amalan anda sendiri?
Tidakkah kita bisa bersikap bijak seperti yang pernah disampaikan oleh Khalifah Umar bin Al Khatthab pada salah satu khutbahnya berikut ini:
حاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا وَزِنُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْل أَنْ تُوزَنُوا ، وَتَزَيَّنُوا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ ، يَوْمَ تُعْرَضُونَ لاَ تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ.
Hitunglah amalan kalian sendiri sebelum amalan kalian dihitung (dihisab), dan timbanglah amalan kalian sendiri sebelum amalan kalian ditimbang dan berhiaslah untuk menghadapi hari yang seluruh manusia dihadapkan kepada Allah, padanya kalian akan dihadapkan kepada-Nya tanpa ada yang tersembunyi sedikitpun. (At Tirmizy dan Ibnu Abi Syaibah dll)
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk "Raja Saudi Telah Wafat, Kapan Giliran Anda?"
Catat Ulasan