Menurut penuturan para pedagang jamu dan herbal, barang satu ini termasuk komoditas paling laris. Tua muda, pria dan wanita rame rame membeli "obat kuat".
Mungkin juga anda termasuk salah satu dari mereka yang rajin membeli "obat kuat", baik yang herbal atau yang kimia.
Sobat! Izinkah saya bertanya: mengapa anda membeli obat tersebut? mungkinkah karena anda merasa LOYO sehingga harus mengkonsumsi "obat kuat" ? ataukah karena anda ingin lebih kuat padahal kalaupun tanpa mengkonsumsi "obat kuat" anda sudah kuat?
Bila anda termasuk kelompok pertama, maka wajar bila anda mengkonsumsi "obat kuat', sebagaimana wajar bila anda mengkonsumsi "obat nafsu makan" karena anda kehilangan nafsu makan.
Namun sangat mengherankan dan bahkan mengkawatirkan bila anda rajin mengkonsumsi "obat nafsu makan" bila ternyata anda normal dan selalu lahap menyantap setiap hidangan anda.
Mungkin ada yang berkata: mengkonsumsi "obat kuat" agar lebih giat dan lebih kuat bagaikan "bison" atau "banteng" yang tiada kenal lelah.
Namun bila anda merasa normal dan rutin mengkonsumsi "obat nafsu makan" maka anda benar-benar akan lahap dan terus lahap makan bagaikan "banteng" atau "bison", dan akhirnya anda melampaui batas dalam urusan makan dan minum, hingga akhirnya anda binasa karena kekenyangan.
Demikian pula bila anda memaksa diri anda agar kuat sekuat "bison" atau "banteng" dengan mengkonsumsi "obat kuat". Jangan sampai urusan perut dan yang di bawah perut menjadi obsesi dan puncak perhatian anda semasa hidup di dunia ini.
Ingatlah kembali firman Allah Ta'ala berikut ini:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ
Dan orang-orang kafir, mereka hanyut dalam bersenang-senang dan makan minum bagaikan hewan ternak yang makan dan minum, sedangkan neraka adalah tempat kembali mereka. (Muhammad 12)
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk "Obat Kuat"
Catat Ulasan