Memahami kondisi yang memilukan ini, banyak pengamat yang merasa bahwa sudah waktunya ummat Islam memikirkan bagaimana caranya agar bisa merebut kursi mereka.
Sobat, anda berpikir demikian sah sah saja, karena itu sepenuhnya adalah hasil pikiran dan renungan saudara. Barang kali saudara berpikir bahwa para sahabat dahulu berhasil menundukkan Persia dan Romawi karena mereka berhasil menyusup ke jajaran pemerintahan mereka, atau menguasai pasar atau industri mereka, atau media masa mereka.
Pada kesempatan ini, saya mengajak saudara untuk mengenali para sahabat yang dalam waktu singkat berhasil meruntuhkan kejayaan Persia dan Romawi .
عن سهل بن سعد، قال: كان رجال يصلون مع النبي صلى الله عليه وسلم عاقدي أزرهم على أعناقهم، كهيئة الصبيان، ويقال للنساء: «لا ترفعن رءوسكن حتى يستوي الرجال جلوسا»
Sahabat Sahel bin Saad As Sa'idy mengisahkan: dahulu kaum lelaki menghadiri sholat jamaah bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan mengikatkan baju mereka di tengkuknya, seperti yang dilakukan oleh anak-anak kecil, Sampai-sampai ada sebagian mereka yang berkata kepada jamaah wanita: " wahai kaum wanita, janganlah kalian mengangkat kepala kalian ( ketika bangkit dari sujud) hingga kaum lelaki benar-benar telah duduk dengan sempurna. ( Muttafaqun Alaih )
Subhanallah, untuk urusan pakaian saja mereka kekurangan, alih alih menguasai perdagangan atau industri atau media masa atau menyusup ke jajaran pemerintahan bangsa Persia atau Romawi.
Walau demikian adanya, mereka dengan semangat dan penuh iman ( kesadaran ) menegakkan simbol simbol ( syi'ar agama ) dengan tekun dan penuh iman, alias kekuatan iman dan amal sholehlah modal utama mereka menundukkan musuh.
Berbeda dengan kita saat ini, terus berlari mengejar ketinggalan dalam hal ekonomi atau tekhnologi dan silau dengan segala gemerlap dunia barat, namun seluruh masjid masjid kita sunyi dan semakin sunyi dari jamaahnya.
Kalau bicara masalah analisa politik, ekonomi atau tekhnologi waaah luar biasa. Namun bicara tentang sholat jamaah, seribu satu alasan diutarakan, ada. Yang bilang: yang penting hatinya, ada pula yang bergumam: jangan ekstrimlah, bahkan ada lagi yang dengan tanpa malu berkata: barat sudah sampai ke bulan, membuat nuklir dan pesawat tempur canggih, kita masih saja menyoal masalah niat dalam sholat, bacaan dalam sholat, sholat jamaah dst.
Bukannya kejayaan yang bisa kita petik, namun kehinaan demi kehinaan, munculnya tokoh tokoh karbitan bahkan lebih pantas disebut dengan munafik dibanding sebagai tokoh islam. Betapa tidak, kalau berbicara tentang belajar agama dan mengamalkan agama selalu saja sinis bahkan meremehkan ajaran agama. Namun bila bicara tentang barat dan berbagai sampahnya menggebu gebu seakan akan mereka adalah orang orang suci yang pantas menjadi panutan.
Hasbunallahu wa ni'mal wakil.
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk "Pasukan Islam Kekurangan Kolor Namun Mampu Menundukkan Romawi Dan Persia Yang Kelebihan Kolor"
Catat Ulasan