Kesalahan ini sebagaimana bisa menimpa orang awam; juga bisa menimpa orang yang telah berilmu atau yang dikenal dengan ustadz atau kiyai.
Hal ini wajar; walaupun mereka berilmu namun tetap saja manusia biasa yang pasti bisa khilaf dan berdosa.
Mungkin anda berkata; aah statmen ini bisa saja merendahkan martabat para kiyai dan ustadz dan menjatuhkan kehormatan mereka di hadapan masyarakat.
Sobat; sama sekali tidak demikian; ini adalah tazkir alias peringatan. Bukankah dahulu Nbai shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
كل بني آدم خطاء وخير الخطائين التوابون
Setiap anak keturunan Adam pasti banyak berbuat kesalahan; dan sebaik baik pelaku kesalahan ialah yang banyak bertaubat.
Hadits ini berlaku pada semua orang dan dalam segala urusan termasuk para ustadz dan juga termasuk dalam urusan pendapat dan fatwa.
Imam Muslim meriwayatkan bahwa 'Aisyah radhiallahu anha meminta agar jenazah sahabat Saad bin Abi Waqqash radhiallahu anhu dibawa ke masjid agar beliau ('Aisyah) bisa turut mensholatkannya.
Permintaan sahabat 'Aisyah ini menuai kritik dari banyak orang; mereka mengira bahwa tidak pantas atau bahkan tidak boleh menunaikan sholat janazah di masjid.
Kritikan ini begitu santer dan segera menyebar luas sehingga beliau merasa perlu untuk mengklarifikasi permintaan atau sikapnya ini; beliau berkata:
مَا أَسْرَعَ النَّاسَ إِلَى أَنْ يَعِيبُوا مَا لَا عِلْمَ لَهُمْ بِهِ، عَابُوا عَلَيْنَا أَنْ يُمَرَّ بِجَنَازَةٍ فِي الْمَسْجِدِ، «وَمَا صَلَّى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى سُهَيْلِ ابْنِ بَيْضَاءَ إِلَّا فِي جَوْفِ الْمَسْجِدِ»
Betapa cepatnya masyarakat untuk mencela sesuatu yang tidak mereka kuasai ilmunya. Mereka mencela kami yang memint agar jenazah sahabat Saad dibawa ke masjid, padahal dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidaklah mensholati Suhail putra Baidha' kecuali di dalam masjid. (muslim).
Sobat! Bila hal ini bisa terjadi pada para sahabat tentu para ustadz dan kiyai sangat mungkin untuk melakukannya; karena itu untuk apa fanatik dengan sikap dan pendapat mereka. Berlakulah bijak dan sewajarnya.
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk "Ustadzpun Kadang ASBUN"
Catat Ulasan