Nampaknya; kata kata di atas jawaban yang tepat untuk menggambarkan kondisi negri kita. Carut marut negara, masyarakat, sosial, budaya, politik dan ekonomi yang berkepanjangan nampaknya belum cukup sebagai bukti belum mampunya bangsa ini dalam menyelesaikan masalah sendiri. Namun demikian, lihatlah betapa garang dan tanpa malu banyak komentator yang mengkritisi dan menyalah nyalahkan negara lain.
Jakarta macet semakin macet, ekonomi semaki seret, politik semakin ruwet, namun demikian, media kita gegap gempita "menggurui" Saudi dalam mengurusi jamaah haji.
Ngurusi jamaah haji yang hanya berjumlah 200 ribu saja kacau balau, mau nggurui yang selalu ngurusi 5 juta jamaah haji.
Daftar tunggu yang ndak jelas kapan ada solusinya, dana talangan haji, pemondokan dan lain lain sampai saat ini terus bermasalah, namun demikian para komentator terkesan begitu pandai menyelesaikan masalah haji di Mina, Arafah , Makkah dan Muzdalifah.
Setelah sekian lama saya mikir, nampaknya saya menemukan jawaban paling tepat yaitu "itulah indonesia".
Marilah kita bercermin sebelum berbicara, agar tidak memalukan. Sepatutnya kita menyadari bahwa apapun ucapan kita pastilah kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah.
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk "Itulah Indonesia"
Catat Ulasan