Ikrimah berkata, “Dahulu Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu mengikatkan tali di kakiku, beliau mengajariku Al Qur`an dan ilmu waris.” (Shahih Bukhari)
Yahya bin Abi Katsir rahimahullah berkata, “Ilmu tidak akan diraih dengan tubuh yang bersantai-santai.” (Shahih Muslim)
Al Junaid bin Muhammad berkata, “Pintu setiap ilmu yang berharga dan agung, kuncinya adalah mengerahkan segala daya.” (Al Jami li Akhlaq al Rawi: 2/180)
Imam Malik berkata, “(Untuk mendapatkan ilmu) seseorang berbolak balik mendatangi seorang guru selama tigapuluh tahun.” (Ad Dibaj: 1/99)
Imam Asy Syafi’i berkata, “Keadaan manusia dalam ilmu bertingkat-tingkat. Apa yang mereka hasilkan dari ilmu sesuai dengan tingkatan mereka padanya. Selayaknya bagi para penuntut ilmu:
1. Mencurahkan segenap upayanya dalam menambah ilmunya,
2. Sabar atas setiap rintangan tatkala mencarinya
3. Mengikhlaskan niat karena Allah saat meraih ilmu, baik berupa nash atau pemahaman terhadap nash (istinbath)
4. Berharap kepada Allah agar membantunya, karena tidak ada kebaikan yang bisa diraih melainkan dengan bantuan-Nya.” (Al Faqih wa Al Mutafaqqih: 2/102)
Al Khathib Al Baghdady berkata, “Allah telah menjadikan ilmu sebagai wasilah bagi para wali-wali-Nya, dengan ilmu itu Allah menjaga orang-orang pilihan-Nya. Selayaknya bagi seseorang yang tengah mencarinya untuk mengerahkan segala upaya dalam mendapatkannya.” (Al Faqih wa Al Mutafaqqih: 2/71)
[Aadab Thalab Al Ilmi, hal. 104]
Oleh: Ustadz Abu Khaleed (www.sabilulilmi.com)
Belum ada tanggapan untuk "Melipatgandakan Kesabaran dalam Menuntut Ilmu"
Catat Ulasan