Mengawinkan Hewan Ternak

Sobat! Anda memiliki hewan ternak? Ataukah paling kurang memiliki saudara atau sahabat atau tetangga yang memelihara hewan ternak?

Perhatikanlah perilaku para pemilik hewan ternak, bila mereka hendak mengawinkan hewan ternaknya, biasanya mereka akan memilih pejantan unggul agar mendapatkan KETURUNAN YANG UNGGUL pula. Pejantan yang cacat fisik, mengidap penyakit, atau perilakunya buruk ( hewan gila, sapi gila atau yang serupa) dapat dipastikan tidak akan dibiarkan mengawini hewan betina piaraan mereka.

Bahkan mereka tidak akan membiarkan hewan ternaknya " MELAJANG" terlalu lama. Para pemilik hewan ternak bersegera mengawinkan hewan ternaknya, tidak mau rugi dan karena ingin segera mendapatkan keuntungan berupa "anak keturunan" sebanyak mungkin.

Namun demikian, betapa anehnya ketika berurusan dengan jodoh putri putri mereka, dan termasuk kita, seakan tidak peduli, bahkan merasa bahwa bukan zamannya lagi seorang ayah jodoh menjodohkan putrinya.

Katanya Saat ini zamannya mereka memberi kebebasan kepada putrinya mencari pasangan sendiri atau paling kurang hanya sekedar menanti siapapun lelaki yang datang.

Mereka berkata: sekarang bukan zamannya "siti nurbaya" yang dijodohkan. Sekarang zaman moderen, sehingga tabu bahkan memalukan bila seorang ayah hingga saat ini masih mencarikan jodoh untuk putrinya.

Sobat! Mungkinkah hewan betina lebih berharga dibanding putri mereka? Ataukah keturunan hewan ternak mereka lebih berharga dibanding anak keturunan putri mereka?

Sobat, dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menawarkan putrinya Fatimah kepada sahabat Ali, dan sahabat Umar bin Al Khatthab menawarkan putrinya Hafsah kepada sahabat Abu Bakar dan Utsman. Semua itu sebagai bentuk pertanggung jawaban sebagai wali untuk memilihkan pasangan yang unggul teruntuk putri mereka.

Wahai para wali; ayah atau paman atau saudara lelaki simaklah tugas anda yang Allah pikulkan di pundak anda:

وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Nikahkanlah lelaki dan wanita lajang dari kalian dan juga budak lelaki serta budak wanita yang sholeh yang kalian miliki. jika mereka saat ini dalam kondisi fakir niscaya Allah memberi mereka kecukupan dengan kemurahan-Nya sedangkan Allah itu Maha Luas lagi Maha Mengetahui. (An Nur 32)

Penulis: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri

Postingan terkait: