Ambiguitas memang begitu abstrak, sulit untuk ditebak. Sebagai gambaran, terkadang disatu sisi kita sering tidak siap dengan taqdir Allah yang mengejutkan. Namun disaat yang sama kita juga malah merasa aman dari makar-Nya.
Dengan kata lain kita takut tentang kesudahan hidup nanti, namun kita tidak mau menabung kebajikan sebagai bekal diri.."
Padahal Rasulullah (صلّى الله عليه وسلّم) bersabda:
“Orang yang cerdas adalah orang yang bisa mengendalikan hawa nafsunya
dan berbuat untuk (kepentingan) masa setelah kematiannya. Sementara orang yang lemah adalah yang selalu mengikuti hawa nafsunya, dan berangan-angan pada (kemurahan) Allah”
(HR Tirmidzi, dia berkata: Hadits ini hasan)
Disisa waktu yang ada...
Tinggalkan ambiguitas itu...
Tentukan pilihanmu kawan...
Hanya ada dua pilihan, menjadi orang cerdas atau orang lemah..
Jangan lengah..
Karena diujung pilihan bijakmu ada janji yang tak teringkari..
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2 : 82)
Oleh: Ustadz Aan Chandra Thalib