Jangan Ngaji Model JIPING

Catatlah faedah ilmu walau sedikit, rekaman di otak tidak bisa memuat semuanya. Janganlah cuma modal ngaji "jiping" (ngaji kuping = cuma mendengar saja).

Setiap faedah ilmu dari ulama dan ustadz hendaklah dicatat di note Anda.

Saat belajar kitab Al Muntaqho -kitab hadits berisi bahasan fikih karya kakek Ibnu Taimiyah- dahulu saat masih di Riyadh, Syaikh Sholeh Al Fauzan -semoga Allah menjaga dan berkahi umur beliau- berkata bahwa setiap raka'at tidak perlu membaca ta'awudz. Ta'awudz cuma ada di raka'at pertama saja. Beliau katakan bahwa pendapat inilah yang dikuatkan oleh Imam Asy Syaukani.

Ternyata setelah dilacak dalam Nailul Author, faedah tadi benar adanya. Dan kami dapati alasan dari Imam Asy Syaukani berpendapat seperti itu. Jadi jangan tinggalkan satu faedah sedikit pun dari guru Anda. Catat dan terus catat.

Benar juga firman Allah,

وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآَتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ 

"Dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan balasan ketaqwaannya." (QS. Muhammad: 17).

Dalam hadits disebutkan,

قيدوا العلم بالكتابة

“Ikatlah ilmu dengan tulisan.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok 1: 106. Dihasankan oleh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 2026).

Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

Postingan terkait: