"Hendaklah orang yang cerdas tahu, bahwa para pecandu syahwat akan sampai pada tahap mereka tidak merasakan enaknya syahwat tersebut, tapi meski begitu mereka tidak mampu meniggalkannya, karena syahwat tersebut sudah menjadi seperti kebutuhan darurat.
Oleh karena itu, Anda akan melihat pecandu khomer dan jima' tidak bisa menikmati 1/10 nikmatnya orang yang belum kecanduan. Namun karena kebiasaannya sudah seperti itu, dia pun menjatuhkan dirinya dalam kebinasaan untuk mendapatkan apa yang sudah menjadi kebiasaannya.
Bila saja tabir penutup hawa nafsu hilang dari penglihatannya, tentu dia akan melihat bahwa dia itu menjadi CELAKA di saat mendambakan kebahagian, dia itu menjadi SEDIH di saat mengira akan dapat kesenangan, dan dia menjadi SAKIT di saat menginginkan kenikmatan.
Dia itu seperti hewan yang tertipu dengan sebuah UMPAN DALAM PERANGKAP, disamping dia tidak mendapatkan umpan tersebut, dia juga tidak mampu melepaskan diri dari perangkapnya".
[Dzammul Hawa: 14]
=========
Allah ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ (5) إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"Wahai manusia, sungguh janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia itu MEMPERDAYA kalian, dan jangan sampai SETAN penipu MEMPERDAYA kalian! Sungguh setan itu MUSUH kalian, maka hadapilah dia sebagai MUSUHMU, karena dia mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." [Fatir: 5].
Oleh: Ustadz Musyaffa' ad Dariny