Agar teguh, sepatutnya kita menyatukan jalan hidup, tekad, semangat dan langkah. Dan sebaliknya, menjauhi segala hal yang dapat mengotak ngotakkan tekad, semangat dan langkah kita.
Namun demikian, anda pasti menyadari bahwa di tengah tengah kita terdapat berbagai perbedaan, diawali dari perbedaan suku, ras, umur, jenis kelamin, kepentingan, pemahaman, dan lainnya. Sebagaimana anda juga menyadari, bahwa banyak dari perbedaan tersebut tidak dapat dihindari, karena telah menjadi kodrat ilahi.
Sebagai seorang lelaki, anda tidak mungkin memaksakan diri untuk menjadi wanita agar serupa dengan yang lainya, demikian juga sebaliknya.
Bila demikian, mungkinkah mengapa kita terus menyerukan persatuan dan berusaha mewujudkan persaudaraan diantara kita?
Ketahuilah sobat! Sejatinya berbagai perbedaan tersebut menjadi kunci kebahagiaan hidup anda di dunia bahkan hingga di akhirat. Sebagai lelaki anda tiada pernah bahagia bola tanpa wanita di sisi anda. Sebagaimana wanita tiada pernah bisa bahagia bila tanpa didampingi oleh seorang pria yang melindungi dan membimbingnya.
Sebagai orang kaya, tiada mungkin anda bisa menikmati kekayaan anda bila tiada seorang miskin yang membutuhkan kepada kekayaan anda. Dan demikian pula sebaliknya, keberadaan orang orang kaya sering kali menjadi kunci bagi terwujudnya kebahagian banyak orang miskin di sekitar mereka.
Bila anda memahami hikmah perbedaan di atas, tentu anda dapat mensyukuri keberadaan orang lain di sisi anda. Anda tiada pernah merasa terancam oleh kehadiran mereka. Bahkan kehadiran mereka semakin membuka pintu pintu kebahagiaan bagi anda.
Betapa tidak, anda senantiasa berbaik sangka dengan kehadiran mereka, karena anda percaya bahwa kebahagiaan dan rejeki anda tiada pernah sedikitpun direnggut oleh orang lain yang silih berganti hadir di sisi anda.
لا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ، فَإِنَّهُ لَنْ يَمُوتَ الْعَبْدُ حَتَّى يَبْلُغَهُ آخِرُ رِزْقٍ هُوَ لَهُ، فَأَجْمِلُوا فِي الطلب: أخذ الحلال وترك الحرام"
Janganlah engkau pernah merasa rizki kalian, karena tiada seorang jiwapun yang meninggal hingga ia mengenyam jatah rizki terakhir yang ditakdirkan untuknya. Karena itu tempuhlah jalan jalan yang baik; ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram. (Al hakim dll)
Sobat! Syukurilah perbedaan yang ada, dan jangan pernah berkotak kotak, hingga mengakibatkan persatuan anda pudar dan kedamaian hidup andapun runtuh.
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri