Sobat! Percayalah bahwa malam tersebut pasti hadir, anda ketahui tanda tandanya ataupun anda tidak mengetahuinya, anda menyadari kedatangannya ataupun tidak menyadarinya.
Dahulu Nabi shallallahu alaihi wa sallam beri'tikaf dan meningkatkan ibadahnya di malam malam terakhir bulan ramadhan. Sebagaimana beliau juga membangunkan keluarganya untuk bersama sama beribadah di malam malam tersebut.
Beliau tidak menyibukkan diri dengan mengidentifikasi ciri ciri kedatangan malam lailatul qadar. Beliau lebih memilih untuk meningkatkan amalam di kesepuluh hari terakhir dari bulan ramadhan. Dengan demikian dapat dipastikan bahw beliau telah beramal hingga maksimal di malam lailatul qadar yang jatuh pada salah satu malam dari kesepuluh malam terakhir dari bulan ramadhan.
Itulah pesan yang Beliau sampaikan melalui sabdanya:
فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا مِنَ العَشْرِ الأَوَاخِرِ
Barang siapa dari kalian mencari lailatul qadar, hendaknya ia mencarinya di sepuluh malam terakhir dari bulan ramadhan. (Muttafaqun alaih)
Sobat! Dari pada anda memikirkan dan terus bertanya kapan lailatul qadari datang, lebih bijak bila anda bertanya: apa yang saya lakukan pada malam malam yang tersisa di bulan ramadhan ini guna memanfaatkan kehadiran lalilatul qadar?
Percayalah bahwa anda pasti melalui momentum lailatul qadar sebagaimana orang orang kafir dan fasikpun juga melalui momentum yang sama, namun yang membedakan antara anda dari mereka adalah amalan anda, mereka bergelimang dalam dosa dan maksiatnya, sedangkan anda mengisi lailatul qadar dengan lantunan al qur'an, dzikir, doa, dan sholat malam.
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk "Malam 1000 Bulan"
Catat Ulasan