Namun demikian ada sebagian hamba Allah yang tercipta dengan kelainan warna kulit, sehingga sebagian tubuhnya berwarna putih sedangkan lainnya berwarna kecoklatan atau hitam. Kondisi warna kulit seperti ini sering kali disebut dengan belang.
Adanya perbedaan warna kulit pada diri seseorang adalah kodrat yang wajib diterima dengan tabah, karena itu adalah cobaan dan bukan pilihan. Karena itu satu hal yang aneh bila masyarakat, menjadikan belangnya hidung seseorang sebagai celaan.
Celaan sebagai "hidung belang" biasanya disematkan kepada lelaki yang mengobral kehormatannya sehingga melampiaskan nafsu biologisnya kepada wanita wanita yang haram untuknya.
Celaan ini tentu menyakitkan orang yang menjaga khormatan dirinya namun menyandang cacat pada warna kulitnya .
Alangkah baiknya bila celaan ini ditinggalkan dan kita menggunakan celaan lain yang lebih tepat, semisal: mata keranjang.
Bagi masyarakat pedesaan yang biasa "ngaret" alias nyari rumput dengan keranjang bambu pasti mengetahui bagaimanakah mata keranjang; lebar, ada di seluruh sisi keranjang dan tidak pernah ditutup.
Demikianlah gambaran para lelaki mata keranjang, matanya diumbar, selalau melotot ke semua wanita yang ia lihat. Na'uzubillah dari perilaku hina ala mata keranjang. Allah berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Janganlah kalian mendekati zina karena sejatinya zina itu perbuatan keji dan jalan (untuk melampiaskan syahwat) paling buruk. (al isra' 32)
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk "Hidung Belang, Apa Salahnya?"
Catat Ulasan