Setiap insan pasti menyadari bahwa hanya ada satu pilihan baginya, yaitu menjadi wanita atau pria. Saya yakin semua yang mengikuti status saya hanya memiliki satu jenis kelamin: pria atau wanita.
Namun demikian, banyak perbedaan, ada yang bilang enak jadi mantan suami ada pula yang berkata enak jadi mantan istri.
Sadarlah! bahwa hanya ada satu yang anda dapatkan yaitu : menerima. Siapapun diri anda, anda tidak berkuasa untuk memilih menjadi wanita atau pria.
Anda hanya menjalani kodrat ilahi, sebagai wanita atau pria, tanpa ada kuasa sedikitpun untuk memilih atau menolak kehendak Allah.
Bisa jadi dahulu orang tua anda berusaha dengan segala cara untuk menjadikan anda wanita atau pria. Namun toh akhirnya ketentuan Allah-lah yang terwujud pada diri anda.
Demikian pula dengan urusan mantan istri atau mantan suami, bisa jadi anda telah berusaha mati matian untuk memilih pasangan hidup, dan berusaha semaksimal yang bisa anda lakukan untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Namun demikian, tetap saja kehendak dan keputusan Allah-lah yang menang dan terwujud pada diri anda. Karena itu terima dan syukurilah apapun keputusan Allah pada diri anda. Dan percayalah bahwa keputusan Allah yang terbaik untuk anda.
Inilah salah satu hikmah dari sikap Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang selalu memuji Allah dalam segala kondisinya.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا رَأَى مَا يُحِبُّ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ ». وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ ».
Aisyah, mengisahkan: Dahulu Rasulullah jika mendapatkan hal yang beliau sukai, beliau mengucapkan : Segala puji hanya milik Allah, yang berkat kenikmatan-Nya, kebaikan ini dapat terwujud, Sedangkan jika beliau mendapatkan hal yang tidak menyenangkan, beliau mengucapkan “Segala puji hanya milik Allah, atas segala kondisi yang terjadi.” (Ibnu Majah).
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk "Mantan Istri Atau mantan Suami?"
Catat Ulasan