Apakah dalam menuntut ilmu cukup dengan membaca kitab-kitab dan matan-matan yang disyarah oleh ahli ilmu, tanpa menghadiri majelis-majelis para ulama?
Syeikh Sholeh alu Fauzan -hafizhohulloh- menjawab:
"Ini adalah kesesatan, mencukupkan diri dengan membaca kitab-kitab adalah jalan kesesatan, Ilmu harus diambil dari para ulama.
Adapun kitab-kitab, itu hanyalah sarana saja, seperti jika ada senjata di tanganmu, apakah kamu bisa menggunakannya tanpa belajar bagaimana menggunakannya, tentu kamu harus belajar bagaimana menggunakan senjata itu dari orang-orang yang mengetahui cara menggunakan senjata, sehingga mereka melatihmu menggunakannya.
Para ulama itulah yang melatihmu menggunakan kitab-kitab, dan mengenalkanmu mana kitab-kitab bermanfaat dan mana yang tidak bermanfaat.
Karena diantara kita-kitab, ada banyak kitab yang berisi kesesatan dan keburukan, dan tidak ada yang bisa memeriksanya kecuali para ulama.
(Ditambah lagi) mungkin saja kamu membaca dan memahaminya dengan pemahaman yang salah…
Para ulama itulah yang tahu mana yang benar dan mana yang tidak benar, merekalah yang mengenalkanmu mana makna yang benar dan mana makna yang tidak benar, merekalah orang-orang yang ahli dalam perkara ini.
Lebih jelas lagi, ambillah salah satu kitab tentang kedokteran, dan bacalah, lalu lakukanlah operasi dan bedahlah perut orang-orang, lalu katakan bahwa aku dokter! Tentunya ini tidak boleh.
Jika ini dalam bidang kedokteran, lalu bagaimana bila dalam hal ilmu (agama), lalu bagaimana bila berhubungan dengan Kitabullah dan Sunnah Rosul-Nya?! Tentunya harus mempelajarinya dari para ulama".
Oleh: Ustadz Musyaffa' ad Dariny
Belum ada tanggapan untuk "Mari BERMAJELIS Dengan Para Ulama"
Catat Ulasan