Cinta Itu Buta, Sobat!

Demikian, kira kira semboyan atau slogan orang yang sedang mabuk cinta. Dari Mereka ada juga yang berkata: gunung kan ku daki, lautan kan ku sebrangi, demi cintaku.

Ada lagi yang berkata: Di piring ada bayangannya, di kasur ada bayangannya, di buku ada bayangannya, dan dimana manapun ada bayangannya. Dan masih banyak lagi kata kata serupa yang menggambarkan kondisi orang yang sedang mabuk cinta.

Menggebu dan semakin menggebu, sampai sampai sebagian orang yang sedang mabuk cinta rela mengorbankan apa saja demi mendapatkan kekasihnya.

Sobat! Pernahkah anda merasakan kondisi semacam ini?

Sobat! Saya tidak ingin menyangkal apa yang pernah anda rasakan atau barang kali sedang anda rasakan.

Ketahuilah pada saat ini saya sekedar ingin bertanya: mengapa cinta anda menyebabkan anda buta mata, salah tingkah? Padahal sebelum anda jatuh cinta, semua terasa biasa biasa saja?

Sobat! Sadarilah bahwa cinta yang sedang menguasai akal pikiran anda sejatinya hanyalah badai perasaan atau bahkan sebatas badai syahwat belaka. Akibatnya nalar sehat dan logika anda terkalahkan atau bahkan sengaja anda sisihkan, sehingga anda tidak kuasa lagi berpikir dengan baik.
Kondisi ini tentu sangat berbeda dengan orang yang conta kepada Allah dan RasulNya. Cinta kepada keduanya tidaklah menjadikan anda buta, bahkan semakin menjadikan anda peka, waspada, cerdas, bijak dan pandai. Yang demikian itu karena cinta anda kepada keduanya adalah hasil dari ilmu anda tentang keduanya.

Cinta anda kepada Allah dan Rasul-Nya bukanlah cinta syahwat birahi namun cinta suci yang dilandasi oleh ilmu dan iman.

Semakin ilmu anda bertambah maka semakin bertambah pula cinta anda, dan sebaliknya semakin anda mencintai keduanya maka semakin menjadikan anda terpanggil untuk mengenal dan mempelajari segala hal yang berkaitan dengannya. Dan pada akhirnya anda semakin bertambah ilmu bukan bertambah buta. Karena itu Allah Taala berfirman:

إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Sejatinya hamba hamba Allah yang memiliki rasa khasyyah (taqwa) kepada-Nya hanyalah para ulama'. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pemaaf. (Fathir 28 )

Ayat di atas menjadi tantangan bagi anda, bila anda mengaku cinta Allah dan Rasul-Nya maka sudahkah anda memiliki ilmu? Sudahkah anda menguasai ilmu ilmu yang Allah turunkan dalm Al Qur'an dan As Sunnah? Dengan kata lain: bila anda mengaku cinta Allah, sudahkah anda menjadi ulama'?

Kesimpulannya: manakah pilihan anda; cinta yang menjadikan anda buta atau cinta yang menjadikan anda semakin waspada dan pandai? Selamat memilih.

Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Cinta Itu Buta, Sobat!"

Catat Ulasan