Sumbu Pendek

Itu istilah yang agak populer untuk menyebut sikap yang emosi dan penuh semangat tinggi (dan sepertinya khasnya anak muda) ketika menanggapi sebuah kejadian apalagi yang menyangkut agamanya

Salah kah itu?

Sebenarnya sikap seperti ini dapat kita temui contohnya di Salafush Shalih....tentunya masih ingat kejadian ketika Dzul Huwaishiroh berteriak lantang di hadapan Nabi shalallahu alaihi wa salam: Wahai Rasulullah, berbuat adillah! ....masih ingat bukan?

Salah satu shahabat yang ada di lokasi adalah Umar bin Khatthab radhiallahu anhu....dan apa yang beliau ucapkan?

يَا رَسُولَ اللَّهِ ائْذَنْ لِي فِيهِ فَأَضْرِبَ عُنُقَهُ

Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk memenggal kepalanya

Tapi Nabi shalallahu alahi wa salam melarangnya karena suatu alasan yang lebih besar.

Nah jadi, "bersumbu pendek" tidak harus dijadikan ejekan....karena itu adalah bentuk ekspresi kecemburuannya terhadap agamanya yang dijadikan olok-olokan.... asal jangan kebablasan...

Oleh: Andy Bangkit, Ph.D.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sumbu Pendek"

Catat Ulasan