Ibnul Qoyyim -rohimahulloh- mengatakan:
"Seorang mukmin, tidak akan sempurna kenikmatannya karena kemaksiatan, tidak pula akan lengkap kebahagiaannya karena kemaksiatan.
Bahkan, tidaklah dia melakukan kemaksiatan, melainkan kegundahan akan mencampuri hatinya, tapi karena mabuknya syahwat sedang menyelimuti hatinya; dia tidak merasakan kegundahan itu.
Ketika kegundahan ini hilang dari hatinya, bahkan rasa ingin dan senang terhadap kemaksiatan malah bertambah, maka harusnya dia berprasangka buruk pada imannya dan menangisi KEMATIAN hatinya.
Karena seandainya hatinya masih hidup, harusnya perbuatan dosanya itu menjadikan hatinya gundah, berat, dan sulit…
Ketika hati itu sudah tidak bisa merasakan (pedihnya) dosa; maka tidaklah sebuah luka terasa menyakitkan bagi jasad yang sudah mati".
[Kitab: Madarijus Salikin, Ibnul Qoyyim, 1/198-199].
Oleh: Ustadz Musyaffa' ad Dariny
Belum ada tanggapan untuk "Cobalah Raba HATI Anda… Masih Hidupkah Dia?!"
Catat Ulasan