Padahal harusnya dia HANYA membutuhkan SATU KUNCI kebahagiaan!!
Kunci tersebut adalah: DEKATNYA dia dengan Allah ta’ala.
(1) Oleh karena itulah, Allah ta’ala berfirman:
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ingatlahlah bahwa dengan ber-DZIKIR (mengingat-Ku); hati-hati akan menjadi tenang”. [Surat: Arro'd: 28]... karena dengan berdzikir mengingat Allah kita akan dekat dengan-Nya, dan kedekatan kita dengan-Nya akan menjadikan hati kita tenang dan bahagia.
(2) Oleh karena itu pula, Nabi -shollallohu alaihi wasallam- mengatakan kepada sahabat tercintanya Abu Bakar, saat puncak kecemasan menghampirinya di dalam goa, sebagaimana dlm Alqur’an:
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
“Janganlah BERSEDIH, karena sungguh Allah BERSAMA kita”. [Attaubah: 40]... Ya, dengan menyadari bahwa Allah bersama kita, dekat dengan kita, maka puncak kecemasan hati akan lenyap oleh kebahagiaan yang datang.
(3) Oleh karena ini pula, Allah memerintahkan kepada mereka yang terkena musibah untuk mengatakan:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Sungguh kami milik ALLAH, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. [Albaqoroh: 156]... Karena ketika kita ingat bahwa kita milik Allah, tentu kita akan merasa dekat dengan-Nya dan terhibur karenanya.
(4) Oleh karenanya, ketika memerintahkan bersabar, Allah berfirman:
وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Bersabarlah kalian, karena sesungguhnya Allah BERSAMA orang-orang yang bersabar”. [Al-Anfal: 46]... krn bersabar itu berat, namun rasa berat itu akan sirna dengan kebahagiaan hati krn dekatnya seseorang kepada Allah.
(5) Oleh karena itu pula, hati kita merasa sangat sejuk dan bahagia, ketika kita bisa menyendiri di malam sunyi, BERSAMA Allah dalam munajat-munajat kita, sampai-sampai salah seorang ahli ibadah mengatakan:
لو يعلم الملوك وأبناء الملوك ما نحن فيه من السعادة لجالدونا عليها بالسيوف
“Seandainya para raja dan anak-anak mereka tahu KEBAHAGIAAN yang kami rasakan, tentunya mereka akan mendera kami dengan pedang-pedangnya”
(6) Oleh karena ini pula, mereka yang baru MASUK ISLAM akan merasakan kebahagiaan yang tiada tara, karena kontrasnya jarak mereka dengan Allah, antara sebelum masuk Islam dengan sesudah masuk Islam... sebelum masuk Islam dia sangat jauh dari Allah, tapi setelah masuk Islam, ia jauh lebih dekat kepada Allah.
Bahkan orang yang baru bertaubat atau mengenal sunnah, biasanya sangat bahagia sekali, karena sebelumnya dia sangat jauh dari Allah, dan setelah itu dia sangat dekat kepada Allah ta'ala.
(7) Kebahagiaan itu ketika KITA semua dekat dengan KEKASIH HATI KITA… Allah yang Maha Pengasih dan Maha Mengasihi.
Ya Allah sayangilah kami, dan ampunilah kami, karena kebodohan kami tentang-MU… Sungguh Engkau Maha Dekat dan sudi memperkenankan doa kami.
Oleh: Ustadz Musyaffa' ad Dariny
Belum ada tanggapan untuk "KEBAHAGIAAN… Yang Merasakannya Adalah HATI"
Catat Ulasan