Simak ucapan pemimpin revolusi Syi'ah; Al Khumainy berikut:
لو كانت مسألة الإمامة قد تم تثبيتها في القرآن، فإن أولئك الذين لا يعنون بالإسلام والقرآن إلا لأغراض الدنيا والرئاسة، كانوا يتخذون من القرآن وسيلة لتنفيذ أغراضهم المشبوهة، ويحذفون تلك الآيات من صفحاته، ويسقطون القرآن من أنظار العالمين إلى الأبد، ويلصقون العار –وإلى الأبد- بالمسلمين وبالقرآن، ويثبتون على القرآن ذلك العيب الذي يأخذه المسلمون على كتب اليهود والنصارى.
"Andai masalah imamah benar-benar telah dicantumkan dalam Al Qur'an, maka orang-orang yang tidak memiliki perhatian terhadap Islam dan Al Qur'an kecuali hanya untuk mewujudkan kepentingan dunia dan ambisi kekuasan, niscaya mereka akan menjadikan Al Qur'an sebagai sarana untuk menjalankan rencana jahat mereka. Sehingga merekapun akan membuang ayat-ayat tersebut dari lembaran-lembaran Al Qur'an, lalu menjatuhkan Al Qur'an untuk selama-lamanya dari mata masyarakat dunia. Dengand demikian mereka akan mendatangkan celaan terhadap umat Islam dan juga Al Qur'an. Dan perbuatan mereka akan melekatkan kepada Al Qur'an celaan yang diarahkan oleh umat Islam kepada kitab-kitab kaum Yahudi dan Nasrani."( )
Demikianlah peta pikiran Al Khumainy, ia berusaha meyakinkan pengikutnya bahwa para sahabat Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam pasti akan menjalankan tindak kejahatan, yaitu dengan menghapus dan menyelewengkan Al Qur'an, bila nama-nama imam mereka atau minimal permasalahan imamah dimuat didalamnya dengan tegas. Akan tetapi karena Allah mengetahui rencana jahat para sahabat tersebut, maka Alllah Ta'ala tidak menyebutkan permasalahan tersebut dengan tegas, agar di kemudian hari tidak dihapuskan oleh para sahabat Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam.
Untuk semakin meyakinkan pengikutnya, Al Khumainy berwasiat kepada mereka, dan diantara isi wasiatnya adalah sebagai berikut:
وينبغي القول: إن ظلم الطواغيت الذي جرى على وديعتي الرسول الاكرم صلى الله عليه وآله وسلم قد جرى على الأمة الإسلامية، بل على البشرية، والقلم عاجز عن بيانه ....... لنر الآن ماذا جرى على كتاب الله، هذه الوديعة الإلهية وأمانة رسول الاسلام صلى اللهَ عليه وآله وسلم، إنّ الأمور المؤسفة التي ينبغي أن يبكى لها دما بذات بعد شهادة علي عليه السلام، الانانيون وأتباع الطاغوت اتخذوا من القرآن وسيلة لإقامة الحكومات المعادية للقرآن، وابعدوا - بالذرائع المختلفة والمؤامرات المعدة سلفا - المفسرين الحقيقيين للقرآن والعارفين بالحقائق، الذين تلقوا كل القرآن عن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
"Perlu saya katakan bahwa kelaliman para thagut yang telah menimpa dua wasiat Rasul termulia shallallahu 'alaihi wa aalihi wa sallam, telah menimpa pula umat islam, bahkan seluruh umat manusia. Suatu fenomena yang tak kuasa untuk saya ungkapkan dalam bentuk tulisan....Marilah kita bersama memperhatikan hal yang telah menimpa Kitabullah (Al Qur'an). Titipan dari Allah dan amanat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa aalihi wa sallam, (telah ditimpa) suatu hal yang memilukan, yang layak untuk kita ratapi dengan tetesan darah, terutama sepeninggal Ali 'alaihissalaam. Orang-orang yang berwatak egois, pengikut thagut telah menjadikan Al Qur'an sebagai sarana untuk mendirikan pemerintahan yang memerangi Al Qur'an. Merekapun mengasingkan –dengan berbagai alasan dan makar yang telah direncanakan sebelumnya- para pakar tafsir yang sebenarnya dan orang-orang yang mengetahui fakta. Pakar-pakar tafsir tersebut adalah orang-orang yang benar-benar telah menerima Al Qur'an dengan utuh langsung dari Rasulillah shallallahu 'alaihi wa aalihi wa sallam." ( )
Saudaraku! apa pikiran & perasaan anda tatkala membaca teks wasiat Al Khumainy ini? Apa yang anda pahami dari wasiat pemimpin revolusi agama Syi'ah ini? Masihkah ada dari kita yang beranggapan bahwa idiologi tentang penyelewengan Al Qur'an hanya ada pada zaman dahulu saja, dan telah ditinggalkan oleh para pengikut agama Syi'ah yang ada pada zaman sekarang?
Bila demikian adanya, maka menurut hemat anda, siapakah sebenarnya agama Syi'ah itu?
Saudaraku! Apapun komentar anda dan sikap anda terhadap berbagai penuturan tokoh-tokoh agama Syi'ah, saya harapkan anda masih bisa menahan diri untuk kembali mencermati ucapan Al Khumainy berikut:
لقد أثبتنا في بداية هذا الحديث بأن النبي أحجم عن التطرق إلى الإمامة في القرآن، لخشيته أن يصاب القرآن بالتحريف، أو أن تشتد الخلافات بين المسلمين، فيؤثر ذلك على الإسلام.
"Telah kami buktikan pada awal pembahasan ini, bahwa Nabi menahan diri dari membicarakan masalah al imaamah (kepemimpinan) dalam Al Qur'an;( ) karena beliau khawatir Al Qur'an akan diselewengkan, atau timbul perselisihan yang sengit di tengah-tengah kaum muslimin, sehingga hal itu berakibat buruk bagi masa depan agama Islam."( )
Bila pada ucapan sebelumnya, Al Khumainy berusaha melekatkan tuduhan penyelewengan Al Qur'an kepada para sahabat, maka pada ucapannya ini, Al Khumainy melangkah lebih jauh. Betapa tidak, Al Khumainy menegaskan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dengan sengaja menahan diri dari menyampaikan ayat-ayat yang berkaitan dengan Al Imamah (kepemimpinan). Menurut Al Khumainy, daripada tidak dapat menjaga ayat-ayat tersebut dari ulah orang-orang jahil, maka Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lebih memilih untuk tidak menyampaikannya. Dan sebagai solusinya, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam hanya mewariskan ayat-ayat itu kepada imam-imam agama Syi'ah.
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk ""Cuma ini" pendiri Negara Syi'ah Mendustakan Al Qur'an"
Catat Ulasan