Karena itu tidak bijak bila domba berlaku genit membangunkan serigala yang sedang tidur, terlebih bila serigala tidur bukan seorang diri namun bersama gerombolannya.
Namun, haruskah domba berserah diri, terus menjadi mangsa serigala?
Tentu tidak. Domba harus berpikir cerdas agar dapat mengusir segerombolan serigala.
Bagaimana caranya? bersatu, menggalang kekuatan dan mengatur strategi agar kekuatan domba menjadi satu, sehingga dapat mengalahkan tajamnya kuku dan taring serigala.
Tajamnya taring dan kuku serigala dapat dikalahkan oleh kerasnya tanduk domba yang bersatu padu dan menyeruduk secara bersama-sama.
مَا مِنْ ثَلاثَةٍ فِي قَرْيةٍ ، وَلاَ بَدْوٍ ، لا تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلاَةُ إلاَّ قَد اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِم الشَّيْطَانُ . فَعَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ ، فَإنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ مِنَ الغَنَمِ القَاصِيَة
Tidaklah ada tiga orang di suatu kampung atau pedalaman tidak mendirikan sholat berjamaah, melainkan mereka akan dikuasai oleh setan. Karenanya hendaknya kalian merajut persatuan, karena sesungguhnya domba yang akan menjadi mangsa serigala ialah domba yang terpisah dari gerombolannya. (Abu Dawud)
Hadits di atas mengajarkan kepada kita bahwa membangun kebersamaan atau yang lebih tepat disebut dengan persatuan atau ukhuwah di atas satu prinsip yang kokoh dan tidak mungkin luntur oleh apapun adalah sumber kekuatan yang sebenarnya.
Ummat Islam tidak akan pernah berjaya hanya dengan jeritan : pemerintah kafir, atau sistem kafir atau jeritan serupa lainnya, sedangkan idiologi ummat dibiarkan bobrok, ummat dibiarkan terkotak kotak oleh berbagai golongan dan kepentingan.
Sebagai ummat Islam, persatuan di atas aqidah atau iman yang benar adalah satu-satunya jalan yang benar guna merajut persatuan dan membangun kejayaan dan menundukkan lawan. Bukti sejarah telah menjadi saksi terbaik, bahwa dengan akidah para sahabat bersatu padahal seelumnya mereka tercerai berai oleh berbagai kabilah dan kepentingan. Allah berfirman;
وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imran 103)
Karenanya, dakwah dan ishlah Islam haruslah berawal dari menyatukan aqidah atau idiologi yang kokoh sehingga tidak lekang karena perbedaan kepentingan dan tidak luntur dimakan umur, bukan sekedar menyamakan baju dan suara jeritan.
Aqidah yang benar pasti menyatukan dan merekatkan, tidak luntur oleh apapun. Ummat Islam walau lemah secara ekonomi, persenjataan, politik dan lainnya namun kekuatan persatuan dapat mengalahkan segala kekuatan lainnya, karena kekuatan persatuan di atas iman kepada Allah Azza wa Jalla bersumberkan dari kekuatan pertolongan Allah Azza wa Jalla.
Sama halnya dengan kesadaraan domba bahwa dirinya adalah domba, walau lemah secara individu namun dengan bersatu bersama sesama domba mereka dapat mengalahkan serigala.
Sobat! Mari kaji, terapkan dan dakwahkan aqidah yang benar terlebih dahulu agar persatuan umat segera terwujud, dan segala perbedaan selain akidah dapat luntur karenanya.
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk "Domba Membangunkan Serigala Tidur"
Catat Ulasan