Imam Ahmad menceritakan sebuah kisah :
Suatu saat aku melewati sebuah jalan, tiba-tiba ada seorang perampok mencuri barang milik orang dan di lain waktu aku melihat orang yang sama, perampok tersebut, sedang sholat di masjid, kemudian aku pergi kepadanya dan berkata : apa yang anda lakukan (mencuri) tidak layak untuk anda lakukan di hadapan Tuhan-mu, Allah tidak akan menerima sholatmu sedangkan itu pekerjaanmu ?!
Maka pencuri tersebut menjawab : wahai Imam ! Antara Allah dan diriku, banyak sekali pintu yang sudah tertutup, aku berharap masih ada satu pintu yang aku sisakan terbuka bagiku.
Beberapa bulan kemudian aku menunaikan ibadah haji, ketika aku sedang tawaf mengelilingi ka’bah, aku melihat seseorang bergantung di tali-tali ka’bah sambil berkata : Ya Allah ! Aku bertaubat kepadamu dan tidak akan kembali berbuat maksiat kepada-Mu !
Maka aku perhatikan orang yang bertaubat dan kembali kepada Allah tadi, ternyata itu pencuri yang dahulu pernah aku jumpai.
Aku berkata dalam hati : ia sisakan satu pintu dalam keadaan selalu terbuka antara dirinya dan Allah maka sebagai balasannya, Allah bukakan baginya semua pintu kebaikan.
Hikmahnya :
Janganlah engkau menutup semua pintu yang menghubungkan antara dirimu dan Allah, walaupun engkau banyak berbuat maksiat kepada-Nya. Semoga pintu yang satu ini sebagai pembuka bagi pintu-pintu kebaikan bagi dirimu.
Oleh: Ustadz Abu Sa'ad