Hidup adalah rangkaian dari pengalaman; ada yang manis ada pula yang kecut.
Ketika anda menjalani pengalaman manis wajar saja bila hati anda berbunga bunga, dan bibir anda mengulum senyuman bahagia .
Di saat pengalaman kecut yang anda hadapi, wajar pula bila hati anda bersedih, dan dahi berkerut karena kecewa.
Itulah kehidupan dunia yang harus anda hadapi, kadang menyenangkan dan kadang menyedihkan.
Apapun yang terjadi dan menimpa anda, ketahuilah bahwa sejatinya rasa manis atau kecut sering kali hanyalah sebatas persepsi dan cara anda memandangnya.
Betapa banyak pengalaman yang anda anggap manis namun orang lain menganggapnya kecut. Sebaliknya betapa banyak yang anda anggap kecut namun bagi orang lain terasa manis dan menyenangkan.
Bahkan andapun bisa merubah rasa manis menjadi kecut dan sebaliknya rasa kecut menjadi manis, semunya tergantung kepada cara dan sudut pandang anda.
Pagi ini (27 Desember 2013, red), saya melakukan perjalanan dari kota Tegal ke Semarang dengan kereta Kaligung Mas, walau berAC, namun tanpa seat sehingga harus rela berdiri.
Pada awalnya saya merasa kecewa karena membayangkan rasa capek dan penat di kaki.
Akan tetapi ketika saya pikirkan kembali, saya bisa tersenyum senang karena perjalanan lebih cepat sampai di tujuan daripada menggunakan bis umum.
Semula cemberut karena kecewa, perlahan berubah menjadi ceria, apalagi ternyata di dalam kereta bisa nyruput segelas kopi hangat, sruuuput, sedaap.
Sobat! Pandai pandailah mengkondisikan cara dan sudut pandang anda agar anda selalu berbahagia, apapun yang terjai pada anda. Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda:
( إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاءِ ، وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاهُمْ ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا ، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ )
Sesungguhnya pahala yang besar ada bersama cobaan yang besar pula, dan sesungguhnya bila Allah mencintai satu kaum, niscaya Allah menguji mereka.
barang siapa rela menerima cobaan tersebut maka Allah rela/ridho kepada mereka.
Namun sebaliknya barang siapa kecewa/membenci cobaan tersebut maka iapun dibenci oleh Allah. (At Tirmizy dan lainnya)
Selamat menikmati kebahagiaan di setiap kejadian dalam hidup anda.
By: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri