Berani Mengatakan Imam Syafi’i rohimahulloh ber-GARIS KERAS?!

“HUKUM MATI, bagi orang yang tidak mau sholat, lalu tidak mau taubat dari meninggalkannya”. Berikut teks perkataan beliau:

من ترك الصلاة المكتوبة ممن دخل في الإسلام قيل له لم لا تصلي؟ فإن ذكر نسيانا قلنا فصل إذا ذكرت، وإن ذكر مرضا قلنا فصل كيف أطقت قائما أو قاعدا أو مضطجعا أو موميا فإن قال أنا أطيق الصلاة، وأحسنها، ولكن لا أصلي وإن كانت علي فرضا قيل له الصلاة عليك شيء لا يعمله عنك غيرك، ولا تكون إلا بعملك فإن صليت، وإلا استتبناك فإن تبت، وإلا قتلناك فإن الصلاة أعظم من الزكاة، والحجة فيها ما وصفت من أن أبا بكر - رضي الله عنه - قال " لو منعوني عقالا مما أعطوا رسول الله - صلى الله عليه وسلم - لقاتلتهم عليه لا تفرقوا بين ما جمع الله

Barangsiapa meninggalkan sholat wajib -dari orang yang sudah masuk Islam-, maka ditanyakan kepadanya: “Kenapa kamu tidak sholat?”. Jika dia beralasan lupa, maka kita katakan: “Sholatlah bila sudah ingat”. Jika dia beralasan sakit, maka kita katakan: “sholatlah sesuai kemampuan, dengan berdiri, atau duduk, atau berbaring, atau dengan isyarat.

Jika dia mengatakan: “Aku mampu sholat, dan bisa sholat dengan baik, tapi aku tidak mau sholat, walaupun itu wajib bagi saya”. Maka dikatakan kepadanya: “Sholat itu diwajibkan kepadamu, tidak ada yang dapat mewakili kamu dalam melakukannya, dan sholatmu tidak mungkin kecuali dengan tindakanmu! Apabila kamu mau sholat, (maka Alhamdulillah), namun bila kamu tetap tidak mau sholat, maka kami minta kamu bertaubat, bila kamu mau bertaubat. Bila tidak mau, maka kami akan membunuhmu, karena sholat itu lebih agung dari zakat.

Hujjah dalam hal ini, adalah apa yang telah saya sebutkan; bahwa Abu Bakar -rodhiallohu anhu- mengatakan:

“Seandainya mereka menahan zakat harta -meski hanya senilai tali pelana saja- yang dahulu mereka serahkan kepada Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- niscaya aku akan memerangi mereka karena itu, janganlah kalian memisahkan sesuatu yang dikumpulkan oleh Allah. (Kitab Al-Um, karya Imam Syafi’i, 1/291)

By: Ustadz Musyaffa' ad Dariny

Postingan terkait: