Aku sering disindir oleh pihak keluarga istriku karena aku belum punya apa-apa. Rumah belum ada, mobil pun tak punya, kendaraan cuma motor butut, rumah masih ngontrak, pokoknya belum punya apa-apa.
Sementara, saudara-saudara dari pihak istri, semuanya sudah punya rumah, punya mobil, motor minimal 3, perabot rumah lengkap. Tapi semuanya dari hasil kredit dengan sistem ribawi.
Rumah kredit, mobil kredit, motor kredit, TV kredit, kulkas kredit, bahkan peralatan dapur saja kredit. Dan semuanya adalah kredit ribawi.
Fulan sering didesak saudara-saudara iparnya agar berusaha memiliki rumah dan kendaraan yang bagus meski dengan cara kredit. Maka Fulan pun menjawab:
"Maaf ya Mas, Mbak... Kenapa selama ini saya bersabar dalam kesederhanaan dan keterbatasan, kenapa saya menahan diri untuk tidak mengambil kredit rumah atau kendaraan, karena semuanya itu mengandung riba. Dan riba itu dosanya sangat besar. Bahkan dosa riba yang paling kecil adalah seperti seorang anak yang menzinahi ibu kandungnya sendiri.
Saya takut riba. Saya ingin menjaga istri dan anak saya dari dosa riba. Biarlah saya untuk sementara bersabar, belum punya apa-apa, daripada saya sekeluarga berkubang dalam dosa riba.
Untuk apa kita bergelimang harta benda, tapi semuanya didapat dari sistem ribawi yang tidak hanya mencekik leher dan membuat hidup tidak tentram, tapi juga terancam siksa neraka.
Lebih baik saya sekeluarga bersabar dulu dengan kondisi ini daripada hidup gelisah dikejar-kejar tagihan ribawi, belum lagi dihantui dosa yang sangat besar. Saya lebih tentram dengan kesederhanaan ini, sambil terus menabung untuk masa depan, untuk membeli rumah dan kendaraan secara cash biar tidak terkena praktek ribawi.
Sedikit asalkan halal dan tidak ada ribanya, insyaAllah hidup lebih barakah, lebih tenang dan bahagia.
Jadi, kalau sampai saat ini saya belum punya rumah atau kendaraan yang bagus, itu semua karena saya menjaga diri dari riba. Kalau saya mau riba, insyaAllah dari dulu saya sudah punya rumah besar dan mobil mewah dari kredit ribawi. Tapi rasa takut saya terhadap riba menghalangi saya melakukan semua itu.
Biarlah untuk sementara saya ngotrak rumah dan motor yang apa adanya, yang penting saya sekeluarga selamat dunia akhirat.
Mulai sekarang, tolong jangan ada lagi yang menyindir saya, atau mendesak saya untuk ngredit model ribawi. Sampai kapanpun saya tidak mau, insyaAllah. Jalan dan pemikiran kita berbeda. Saya lebih nyaman dengan jalan kesederhaan ini, asalkan selamat dan tentram......."
.........................................................................
# Subhanallah...... ;(
Oleh: Akh Ammi Aac