Bermata Tapi Tak Melihat

Kebanyakan manusia hanya mampu melihat sesuatu yang tersurat, yaitu sesuatu yang hanya terlihat secara lahiriyah. Masih langka seorang yang dapat melihat sesuatu yang tersirat. Padahal kemampuan untuk melihat sesuatu yang tersirat adalah modal yang sangat berharga dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan akherat.

Memang untuk dapat melihat sesuatu yang tersurat kita tidak perlu banyak belajar. Allah Ta'ala telah menganugerahkan kepada kita sepasang mata yang langsung dapat digunakan. Sedangkan melihat sesuatu yang tersirat tidak diberikan secara cuma-cuma. Melainkan harus diperjuangkan dengan memadukan pikiran yang jernih dan hati yang bening untuk menggali keyakinan-keyakinan ilahiyah.

Untuk membuktikan apakah kita mampu melihat sesuatu yang tersirat atau tidak perhatikanlah pada contoh-contoh berikut:
  • Apakah kita sering terpana melihat penampilan lahiriyah seseorang?
  • Apakah kita sering tenggelam dalam fakta?
  • Apakah kita sering terfokus kepada hadiah yang diperoleh bukan pada siapa yang memberi.
  • Apakah ketika berbuat kesalahan kita masih terfokus kepada perbuatannya?
  • Apakah kita masih terpana dengan pemandangan indak yang kita lihat, lupa siapa yang menciptakannya?
  • Apakah hati kita masih terfokus dengan kedzaliman yang menimpa kita, bukan pada transfer pahala yang akan kita terima?
  • Apakah kita masih terfokus pada musibahnya bukan pada hikmah dibalik musibah?

Bila jawabannya adalah ya, berarti kita masuk kedalam kelompok mayoritas yaitu mereka yang bermata tapi tak melihat.

Oleh: Ustadz Hizbul Majid Al-Jawi

Postingan terkait: