Ibnu qudamah rahimahullah berkata;
"Kaum salaf terdahulu merasa senang bila ada yang mengingatkan kesalahan mereka, sedangkan kita di zaman ini yang paling kita benci adalah orang yang mengingatkan kesalahan kita ini adalah tanda lemahnya iman" (Mukhtashar Minhajul Qashidin hal. 147)
Itulah fenomena zaman, kritikan yang membangun dianggap mencari cari kesalahan bahkan dianggap pemecah belah, seakan orang bebas melakukan apa yang ia pandang baik.
Padahal kebaikan adalah yang dipandang oleh syariat. Seorang yang ikhlas lebih mementingkan kebenaran dari harga diri karena kebenaran adalah barang cariannya.
Seorang yang berjiwa taslim segera rujuk dari kesalahannya, ia menerima kritikan dengan jiwa yang lapang, dadanya tidak merasa panas menerimanya, bahkan medo'akan orang yang mengingatkan kesalahannya.
Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku, namun itu berat kecuali untuk yang berjiwa besar.
Oleh: Ustadz Badru Salam