Sebutir Nasi

Sobat! Betapa sering anda merasakan nikmatnya hidangan makan pagi atau siang atau malam. Dengan lahap anda menyantap hidangan tersebut hingga kenyang.

Namun pernahkah anda membayangkan bahwa di saat anda sedang makan, tiba tiba anda melihat seekor cacing keluar dari makanan yang sedang anda makan. Kira kira apa yang akan lakukan? Mungkinkah anda masih bisa menikmati makanan tersebut? Atau sebaliknya, anda berhenti makan dan bisa jadi anda mutah mutah.

Kalau boleh tahu, kira kira apa yang menyebabkan anda berhenti makan? Anda merasa jijik? takut terserang penyakit dan bayangan mengerikan lainnya yang dapat mencelakakan anda?

Sobat! Sah sah saja anda untuk beralasan, namun pernahkah anda menyadari bahwa selezat apapun makanan yang anda miliki, bisa jadi menyebabkan anda binasa.

Apapun alasan anda, itu sepenuhnya hak anda. Namun demikian pernahkah anda membayangkan, andai ada sebutir nasi yang salah masuk sehingga masuk ke saluran pernapasan anda dan menyumbat lubang nafas di paru paru anda, kira kira apa yang anda alami saat itu?

Masihkah anda bisa menikmati lezatnya hidangan anda? Alih alih menikmati, sekedar bertahan hidup saja sudah sangat luar biasa.

Bila demikian, masihkan anda merasa aman setiap kali makan? Dan masihkah anda merasa bahwa hidup ini untuk dinikmati dengan melampiaskan segala syahwat dan selera termasuk selera makan?

Ketahuilah sobat! Sejatinya kita makan agar dapat bertahan hidup sehingga bisa menegakkan ibadah kepada Allah, yang merupakan kenikmatan paling lezat di dunia ini.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku . ( Az Dzariyat 56)

Alangkah hinanya bila hidup kita hanya untuk makan dan melampiaskan syahwat semata.

Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sebutir Nasi"

Catat Ulasan