Ibnul Qoyyim -rohimahulloh- mengatakan:
Rahasia tawakkal dan hakekatnya adalah bersandarnya hati HANYA kepada Allah semata.
(Jika sudah demikian), maka tindakannya berikhtiar dengan apapun tidak akan membahayakan lagi baginya, asalkan hatinya kosong dari (perasaan) bersandar kepadanya dan mengandalkannya.
Sebagaimana tidak berguna baginya perkataan: "aku telah bertawakkal kepada Allah", tapi ternyata masih bersandar kepada yang lainNya, mengandalkannya, dan percaya penuh kepadanya.
Jadi tawakkalnya lisan itu perkara tersendiri, dan tawakkalnya hati itu perkara lain. Sebagaimana taubatnya lisan tapi hatinya masih terus bermaksiat itu perkara lain lagi.
Maka perkataan seorang hamba: "aku telah bertawakkal kepada Allah", tapi ternyata hatinya tetap bersandar kepada selainNya, itu seperti perkataannya: "aku telah bertaubat kepada Allah", tapi ternyata dia tetap dengan kemaksiatannya dan terus melakukannya.
[Kitab: Alfawaid, Ibnul Qoyyim, hal 87]
Oleh: Ustadz Musyaffa' ad Dariny
Belum ada tanggapan untuk "Faidah: Hakekat Tawakkal dan Rahasianya"
Catat Ulasan