Di sekitar anda mungkin saja banyak betebaran toko toko dengan sebutan MOKAS alias "motor bekas".
Menurut hemat anda, bila anda memiliki uang yang cukup, manakah yang lebih baik membeli motor baru atau "mokas", Apalagi "mokas" tukang ojek?
Dan kalaupun uang anda cekak, sehingga hanya bisa beli "mokas" maka mungkinkah anda memilih "mokas" tukang ojek, atau memilih "mokas" orang kantoran, apalagi bila anda mengetahui bahwa mesin "mokas" tukang ojek sudah rusak? Akankah mulusnya bodi "mokas" tukang ojek mampu memikat anda sedangkan anda menyadari bahwa mesinnya bobrok?
Sobat! Perihal "mokas" ini adalah ilustrasi sederhana bagi calon pasangan anda. Bila dalam urusan motor saja anda tidak sudi untuk terperdaya oleh bodi "mokas" tukang ojek yang aduhai namun mesinnya bobrok. Akan tetapi mengapa dalam urusan pasangan hidup anda lebih mementingkan bodi yang aduhai dan mengabaikan mesin yang bobrok?
Wanita yang rela di"coba" sebelum dimiliki, senang digandeng atau dibonceng sebelum dimiliki walaupun bodinya menggoda namun terbukti mesinnya "bobrok". Mungkinkah bodinya yang dipoles dan didempul mampu menjadikan anda buta mata akan bobrok akhlaq dan moralnya?
Wanita yang rela diperlakukan seperti taster, dicoba dulu sebelum dimiliki, semisal yang terjadi pada malam valentinday. Setelah dicoba dan ternyata kurang cocok maka segera diletakkan dan dicampakkan, bagaikan "mokas" tukang ojek atau parfum taster.
Relakah anda, atau keluarga anda diperlakukan semacam itu?
Sobat, mungkin anda berkata, valentin day telah berlalu, mengapa baru saat ini berbicara? Mengapa bukan kemarin sebelum hari valentin day?
Sobat! Ketahuilah biasanya penyesalan itu terjadi setelah anda terbentur atau menjadi korban, atau paling kurang mulai ada indikasi anda akan merugi atau menjadi korban. Madapun kemarin, maka janji manis dan impian indah bisa jadi membutakan mata banyak orang. Apalagi urusan valentin day adalah urusan cinta dan urusan cinta itu biasanya menjadikan anda buta mata.
Karena itu, saya merasa saat inilah yang lebih potensi anda mendengarkan saran atau nasehat. Mengapa karena anda telah melihat korban berjatuhan atau barang kali anda telah merasakan betapa getirnya berada pada kondisi terancam atau berada di pinggir jurang.
Sebelum terlambat, jangan pernah rela diperlakukan bagaikan "mokas" apalagi "mokas tukang ojek".
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk "Beli Motor Bekas"
Catat Ulasan