Musuh Dalam Selimut

Hiii, mengerikan sekali ya perumpamaan di atas. Coba anda bayangkan perumpamaan di atas dengan baik, terbayang deh betapa hancurnya hati anda bila ternyata musuh anda setiap hari dan setiap malam selalu berada satu selimut dengan anda.

Hayo, siapa yang selama ini berada dalam selimut anda?
Terbayang deh, betapa hancurnya diri anda bila hal itu terjadi pada diri anda, bahkan bisa jadi anda mati karena ngenes menyesali nasib yang menimpa anda. Betapa tidak, anda mempercayainya, hingga anda memasukkannya ke dalam selimut anda.

Namun sebaliknya juga demikian, betapa hancurnya hidup orang yang ada dalam selimut anda bila ternyata andalah sebenarnya musuh besarnya. Anda selalu mendatangkan petaka, bencana, dan derita dalam hidupnya, padahal sebelumnya ia mengimpakan bahwa ia akan mendapatkan surga dan hidup damai bila berada dalam selimut anda.

Allah Telah mengisahkan perihal musuh dalam selimut dalam Al Qur'an untuk menjadi pelajaran bagi anda. Bagaimana Nabi Nuh dan Luth 'alaihimassalam memiliki musuh dalam selimutnya yaitu istri mereka sendiri.

Sebagaimana Allah juga menceritakan bagaimana Asiyah memiliki musuh dalam selimutnya yaitu Fir'aun.

Kedua kisah ini bisa anda baca pada surat At Tahrim ayat 10-11.

Karena itu selektiflah dalam memilih pasangan hidup yang akan anda jadikan sebagai teman dalam selimut anda. Dan senantiasa didiklah teman dalam selimut anda agar senantiasa menjadi teman dan tidak berubah menjadi musuh.

رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّى ثُمَّ أَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ وَرَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ ثُمَّ أَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ

Semoga Allah merahmati suami yang bangun malam lalu ia sholat malam, dan selanjutnya membangunkan istrinya agar shalat malam, dan bila istrinya enggan untuk bangun maka ia percikkan air di wajahnya. Semoga Allah merahmati istri yang bangun malam lalu ia sholat malam, dan selanjutnya membangunkan suaminya agar shalat malam, dan bila suaminya enggan untuk bangun maka ia percikkan air di wajahnya. (An Nasai.)

SObat! Jadilah sebagai teman dalam selimut yang rajin membangunkan teman satu selimut (suami / istri) anda dan jangan sebaliknya, menjadi musuh dalam selimu yang menyebabkan suami atau istri anda malas untuk bangun malam.

Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Musuh Dalam Selimut"

Catat Ulasan