Itulah manusia, apapun rasanya dan apapun yang didapat tetap saja berkeluh kesah; serasa paling menderita di dunia.
(إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا)
Manusia diciptakan dalam kondisi penuh dengan ambisi
(إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا)
Bila ditimpa kesusahan ia senantiasa berkeluh kesah
(وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا)
Dan bila mendapat kebaikan ia berlaku kikir. ( surat Al Maarij 19-20)
Sobat! Pernahkah anda merasa sebagai orang paling bahagia di dunia, minimal di komunitas anda? Dan pernahkah anda merasa sebagai orang paling beruntung/bahagia di dunia atau minimal di komunitas anda?
Manakah yang paling sering anda lakukan, mara paling beruntung atau merasa paling buntung?
Bila anda lebih sering merasa paling buntung maka segera benahi sholat anda, itu pertanda sholat anda bermasalah. Dan bila anda lebih sering merasa paling beruntung maka bersyukurlah, dan jaga sholat anda dan tingkatkanlah. Demikianlah sebagian pelajaran yang dapat kita pastikan dari kelanjutan ayat ayat di atas.
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk "Dingin, Kedinginan, Pana, Kepanasan"
Catat Ulasan