Acapkali setelah melihat atau mendengar sesuatu yang aneh, banyak orang yang langsung mengatakan, "Itu tanda kiamat sudah dekat."
Bukan begitu.
Tidak semua yang aneh-aneh itu merupakan tanda kiamat. Semakin bertambah hari, memang kiamat akan semakin dekat. Akan tetapi untuk mengatakan sesuatu tersebut sebagai tanda atau alamat kiamat harus pakai ilmu. Ilmu tersebut dipelajari dari para ulama yang membahas "asyrath -s saa'ah" (tanda-tanda kiamat).
Kalau setiap ada yang aneh-aneh lalu dijadikan sebagai salah satu tanda kiamat, maka kagak perlu susah-susah ngaji untuk mengetahui asyraath -s saa'ah.
Kemarin saya menemukan ada dua kurma "kembar" dengan satu mahkota. Ini menurut saya baru pertama kali melihatnya. Aneh tapi nyata. Kira-kira ini tanda kiamat sudah dekat nggak, ya?
Ada lagi model orang yang menafsirkan hadits Nabi tentang tanda kiamat atau fitnah akhir zaman dan memaksakan diri untuk menerapkan hadits tersebut ke dalam sebuah fenomena atau kejadian, padahal sama sekali bukan itu yang dimaksudkan Nabi dalam haditsnya tersebut.
Dan yang semacam ini sudah banyak terjadi sejak jamannya tabi'in dulu. Salah satunya adalah ketika pasukan Abdul Malik bin Marwaan yang dipimpin oleh Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqafi datang memerangi Abdullah bin Zubair yang ketika itu berada di Makkah.
Banyak yang mengatakan kalau itu sesuai dengan salah satu hadits-hadits fitnah akhir zaman yang menerangkan bahwa pasukan dari Syam akan dibenamkan oleh Allah ke dalam tanah karena hendak menyerang kaum muslimin di Makkah.
Ternyata dugaan mereka meleset dan penerapan/penafsiran mereka keliru. Pasukan dari Syam itu bukan tentaranya Hajjaj, dan kaum muslimin yang dimaksud bukan kaum muslimin yang bersama Abdullah bin Zubair. Allaahummarhamhum....
Dan sampai sekarang masih saja ada yang isti'jal (tergesa-gesa) dalam hal seperti ini. Kembalilah kepada bimbingan para ulama, niscaya kita akan mendapat petunjuk.
Oleh: Ustadz Abu Yazid Nurdin
Belum ada tanggapan untuk "Latah Dengan Tanda-tanda Kiamat"
Catat Ulasan