Selamat Natal, Ogah Aah

Sebagai orang Islam, saya tidak akan mengucapkan kata di atas. Itu idiologi kufur mereka, saya tidak berkepentingan, apalagi itu nyata nyata kekufuran menurut syari'at agama saya. Biarkan saja, mau natlan atau mau yang lain terserah mereka, Allah Ta'ala berfirman:

 لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

"Bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku." (QS. Al Kafirun: 6)

Bahkan sebagai seorang muslim saya merasa iba, sekaligus sedih karena mereka tersesat sehingga masih percaya dengan agama yang telah mansukh (kadaluarsa), karena mereka tersesat jalan, mereka sedang meniti jalan menuju ke neraka. Haram hukumnya bila saya malah bersenang-senang apalagi mengucapkan selamat kepada mereka yang sedang menuju ke neraka dan sedang merayakan kesesatannya.

Walau demikian, saya juga tidak dibenarkan untuk mengejek mereka apalagi memaki mereka dan tuhannya. Allah Ta'ala berfirman:

وَلاَ تَسُبُّواْ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ فَيَسُبُّواْ اللّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ كَذَلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِم مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ {108}

"Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS. Al An'aam: 108)

Saudaraku! bersikaplah secara proporsional dan jangan berlebih-lebihan. Selamat menjadi ummat Islam, semoga istiqomah.

Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Selamat Natal, Ogah Aah"

Catat Ulasan