Pendekatan antara Sunni dan Syiah adalah suatu yang tidak mungkin, karena akidahnya berbeda. Akidahnya ahlu sunnah adalah mentauhidkan Allah, ikhlash beribadah hanya kepada-Nya, dan tiada seorang yang diseru bersama-Nya, tidak seorang Nabi yang diutus dan juga tidak Malaikat yang terdekat, dan sesungguhnya yang mengetahui perkara-perkara ghoib hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dan diantara akidah Ahlu Sunnah adalah mencintai para Sahabat dan selalu mendoakan keridhoan Allah untuk mereka dan keyakinan bahwa mereka adalah manusia yang terbaik setelah para Nabi. Yang paling utama diantara mereka adalah Abu Bakar kemudian Umar bin Khottob setelahnya Ustman bin Affan yang terakhir Ali bin Abi Tholib.
Adapun Syiah rofidhoh berbeda dari ini semua, sehingga sia-sialah usaha pendekatan diantara keduanya. Sebagaimana tidak mungkin menghimpunkan antara yahudi, nashoro, paganis dengan Ahlu Sunnah. Maka tidak mungkin menyatukan antara Sunni dan syiah karena sebab perbedaan akidah sebagaimana yang telah kami jelaskan.
Dinukil dari majalah “Mujahid” edisi ke 10 tahun pertama bulan shofar tahun 1410 H/ lihat kitab : Majmu’ al-fatawa wa maqolaat mutanawi’ah jilid ke 5.
Kesimpulan :
- Selama-lamanya tidak ada rasa aman terhadap makar orang syiah rofidhoh.
- Hubungan mereka dengan Allah dipenuhi dengan kesyirikan.
- Adapun sikap mereka kepada Nabi perendahan dan celaan.
- Dan keyakinan mereka bahwa Al-Qur’an sudah ditambah, dikurangi dan dirubah-rubah.
- Menurut mereka para Sahabat yang mulia menjadi murtad setelah wafatnya Nabi kecuali segelintir diantara mereka.
- Pekerjaan mereka suka memelintir sunnah sehingga sesuai dengan hawa nafsu mereka.
- Dan penghianatan mereka terhadap kaum muslimin memenuhi lembaran hitam mereka.
- Wala’ dan bantuan mereka terhadap orang-orang kafir untuk menghancurkan kaum muslimin sudah menjadi kebiasaan dalam sejarah mereka.
Inilah kaum yang disebut dengan SYIAH ROFIDHOH maka berhatilah terhadap mereka dan jauhkan keluarga anda dari keburukan dan kejahatan mereka!
By: Ustadz Abu Sa'ad