Akhirnya Aku Pahami

عشت في بداية عمري مع والدَايَّ , وكنتُ أظن أني لا أستطيع مفارقتهم ولا العيش دونهم فتوفي والداي

"Di awal kehidupanku, aku hidup bersama kedua orang tuaku. Saat itu aku mengira bahwa aku tak akan mampu berpisah dan hidup tanpa mereka berdua. Akhirnya, keduanya pun meninggal.

فعشت مع إخوتي , وظننت أنني لا أستطيع مفارقتهم فتزوجوا وعاش كل منهم مع أسرته

Lalu, aku hidup bersama saudara-saudaraku. Aku pun mengira bahwa aku tak mampu berpisah dengan mereka. Akhirnya mereka menikah dan hidup bersama dengan keluarganya masing-masing.

وأنا كذلك تزوجتُ وأنجبت البنات والأبناء وظننت أنني لا أستطيع مفارقتهم فتزوجوا وكل منهم كون أسرة وذهب إلى سبيله

Akupun demikian, menikah dan dianugerahi putra dan putri. Aku dulunya berpikir bahwa aku tak mampu berpisah dengan anak-anakku. Akhirnya mereka menikah dan menjadi sebuah keluarga lalu menjalani kehidupan masing-masing.

فعلمت أنه لا يبقى مع الإنسان إلا ربّه

Dan pada akhirya kupahami bahwa tiada satupun yang tersisa menemani kehidupan seorang insan kecuali Rabbnya.

فكل الصّلات قد تنقطع إلا صِلَتك برب العالمين , فكل الصّلات قد تنقطع إلا صِلَتك برب العالمين , فكل الصّلات قد تنقطع إلا صِلَتك برب العالمين

Setiap hubungan kan terputus kecuali hubungan anda dengan Rabb alam semesta. Setiap hubungan kan terputus kecuali hubungan anda dengan Rabb alam semesta. Setiap hubungan kan terputus kecuali hubungan anda dengan Rabb alam semesta."

Oleh: Syaikh Aliy Tanthawiy -rahimahullah-
Penerjemah: Akh Fachriy Aboe Syazwiena
Sumber naskah: Page Abu Yahya al-Huwainiy, putra Syaikh Ishaq al-Huwainiy

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Akhirnya Aku Pahami"

Catat Ulasan