Salah Paham Pengertian Hari Arafah

شرح مختصر خليل للخرشي (6/ 455)

( قَوْلُهُ : وَعَرَفَةَ وَعَاشُورَاءَ ) هَذِهِ الْمَوَاسِمُ الْمُشَارُ بِقَوْلِهِ وَغَيْرِهِ مِنْ الْمَوَاسِمِ ، وَعَاشُورَاءُ وَنِصْفُ شَعْبَانَ مَوْسِمٌ مِنْ حَيْثُ الصَّوْمُ وَغَيْرُهُ مِمَّا يُطْلَبُ فِيهِ ، وَالْمَوَاسِمُ جَمْعُ مَوْسِمٍ الزَّمَنُ الْمُتَعَلِّقُ بِهِ الْحُكْمُ الشَّرْعِيُّ وَلَمْ يُرِدْ بِعَرَفَةَ مَوْضِعَ الْوُقُوفِ بَلْ أَرَادَ بِهِ زَمَنَهُ وَهُوَ الْيَوْمُ التَّاسِعُ مِنْ ذِي الْحِجَّةِ ، وَأَرَادَ بِعَاشُورَاءَ الْيَوْمَ الْعَاشِرَ مِنْ الْمُحَرَّمِ

“Hari Arafah dan Asyura adalah salah satu even ibadah. Hari Asyura’ dan Nisfu Sya’ban adalah mausim atau even ibadah karena pada waktu tersebut dituntunkan untuk berpuasa dan ibadah lainnya. Mausim adalah waktu yang terkait dengan suatu hukum syariat. BUKANLAH YANG DIMAKSUDKAN DENGAN KATA ARAFAH DALAM ‘HARI ARAFAH’ ADALAH TEMPAT WUKUF NAMUN YANG DIMAKSUDKAN ADALAH WAKTU YAITU 9 DZULHIJJAH. Sedangkan yang dimaksud dengan Asyura adalah tanggal 10 Muharram” [Syarh Mukhtashar Khalil karya al Kharasyi 6/455]

Oleh: Ust. Aris Munandar, S.S., MA

Tweet

Postingan terkait:

— Add Comment — Faidah, Koreksi