Nama adalah identitas diri, namun di sadari atau tidak nama juga sebuah inspirasi. Setiap orang biasanya terinspirasi secara alami oleh nama dirinya.
Karena itu dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa merubah nama sahabat-sahabat beliau yang kurang baik.
Said bin Musayyib mengisahkan bahwa suatu hari kakeknya yang bernama (Hazan) datang menjumpai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Setibanya di hadapan Nabi, beliau bertanya: Siapakah namamu?
Ia menjawab: Namaku Hazan (Duka atau Susah).
Spontan Nabi bersabda: Aku rubah namamu menjadi Sahel (Mudah).
Namun sungguh mengejutkan, sahabat Hazan menjawab: Aku tidak akan merubah nama yang telah diberikan oleh ayahku.
Said bin Musayyib menuturkan: Kesusahan dan duka tiada pernah sirna dari keluarga kami. (HR. Bukhari)
Pikirkan dan kenalilah nama diri anda sobat, bila telah baik maka bersyukur dan bila ternyata kandungan artinya kurang baik, maka akan lebih baik bila anda menggantinya dengan yang baik.
Anda akui atau tidak, nama mengandung sebuah inspirasi, dan pemilik nama biasanya akan mendapatkan bagian dari kandungan namanya sendiri.
Betapa banyak orang yang namanya buruk dan keburukan senantiasa terpancar darinya. Misalnya nama: gelap, maka biasanya kegelapan nampak dari wajah dan perilakunya.
Mendung, maka biasanya perilaku dan kepribadiannya juga bak mendung, gelap dan perilakunyapun mencerminkan kegelapan.
Bagus maka biasanya kepribadian dan perilakunya juga memancarkan kebagusan.
Anwar, mencerminkan akan cahaya dan kecerahan, dan demikian seterusnya.
Memahami nama dan kandungan artinya ini juga dapat menjadi pertimbangan dalam memilih pasangan hidup atau yang serupa, jangan pilih pasangan hidup yang namanya mencerminkan kegelapan, semisal yang bernama awan, mendung, petir, malam, atau yang serupa.
By: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri