Tujuan terbesar Iblis adalah menyesatkan anak adam dan menjerumuskannya ke dalam jurang maksiat. Tapi adakalanya ketika setan sukses menjerumuskan mereka, setan menyesali perbuatannya sendiri. Kapankah itu?
Simak penjelasan berikut!
Asy-Sya'bi pernah berkata: Jika Allah mencintai seorang hamba, dosanya tidak akan mencelakakannya.
Ibnul Qayyim menjelaskan: Jika Allah menghendaki kebaikan pada diri hamba-Nya, Allah bukakan pintu taubat, penyesalan, kerendahan... dan upaya-upaya mendekatkan diri kepada-Nya dari mengerjakan kebaikan-kebaikan dimana dosa-dosanya menjadi sebab ia dirahmati. Sampai-sampai setan berkata: Duhai, andaikan aku biarkan saja dia dan tidak pernah aku jerumuskan!
Inilah arti ucapan sebagian salaf: Sesungguhnya seseorang mengerjakan sebuah dosa, karenanya ia masuk surga. Dan mengerjakan sebuah kebaikan, karenanya ia masuk neraka.
Yaitu ia mengerjakan dosa. Dan tiada hentinya dosa itu tampil dihadapan kedua matanya. Sehingga ia senantiasa takut, sedih, resah, menangis, menyesal dan malu kepada Rabnya. Tertunduk kepalanya dihadapan-Nya, hatinya hancur. Sehingga jadilah dosa itu sebab kebahagiaan dia dan keberuntungannya. Sampai-sampai dosa itu jauh lebih berguna baginya dari ketaatan-ketaatan yang banyak.
Wassalam
By: Ustadz Jafar Shalih