Kata-kata
di atas mungkin pernah terucap dari lisan anda. Terutama ketika ada
saudara anda yang menegur anda karena membelanjakan harta di jalan yang
haram.
Kadang kala anda juga berucap: badan-badanku sendiri, apa urusan anda? Atau ucapan senada lainnya.
Ucapan yang menggambarkan bahwa anda merasa bahwa anda bebas; sesuka hati anda untuk berbuat atau menuruti kemauan anda.
Apapun yang anda mau, maka tidak boleh ada yang mencampuri atau menghalangi kemauan anda.
Bahkan bisa jadi anda memiliki keyakinan bahwa IMPIAN DAN CITA-CITA
TERBESAR anda ialah mewujudkan atau menuruti segala selera dan kemauan
anda, tanpa ada yang membatasi atau menghalang-halangi.
Sobat, ketahuilah bahwa pola pikir demikian inilah yang sejatinya
hendak dikikis dengan puasa Bulan Ramadhan yang telah kita jalani
bersama.
Tujuannya jelas, yaitu menjadikan anda sebagai hamba
Allah yang senantiasa patuh kepada perintah dan larangan-Nya. Dan
membebaskan anda dari perbudakan kepada syahwat dan kepuasan pribadi,
sebagaimana yang menimpa kaum musyrikin. Renungkanlah firman Allah
tentang mereka:
إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ الْهُدَىٰ
Tidaklah ada yang mereka ikuti selain praduga dan syahwat / selera diri
mereka, padahal telah datang kepada mereka petunjuk dari Tuhan mereka. (
An Najem 23)
Sobat, sudahkah anda berhasil membebaskan diri anda dari pemikiran: badan-badanku sendiri, harta-hartaku sendiri.....?
By: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri