Uang-uangku Sendiri, Mengapa Anda Sewot?

Kata-kata di atas mungkin pernah terucap dari lisan anda. Terutama ketika ada saudara anda yang menegur anda karena membelanjakan harta di jalan yang haram.

Kadang kala anda juga berucap: badan-badanku sendiri, apa urusan anda? Atau ucapan senada lainnya.

Ucapan yang menggambarkan bahwa anda merasa bahwa anda bebas; sesuka hati anda untuk berbuat atau menuruti kemauan anda.

Apapun yang anda mau, maka tidak boleh ada yang mencampuri atau menghalangi kemauan anda.

Bahkan bisa jadi anda memiliki keyakinan bahwa IMPIAN DAN CITA-CITA TERBESAR anda ialah mewujudkan atau menuruti segala selera dan kemauan anda, tanpa ada yang membatasi atau menghalang-halangi.

Sobat, ketahuilah bahwa pola pikir demikian inilah yang sejatinya hendak dikikis dengan puasa Bulan Ramadhan yang telah kita jalani bersama.

Tujuannya jelas, yaitu menjadikan anda sebagai hamba Allah yang senantiasa patuh kepada perintah dan larangan-Nya. Dan membebaskan anda dari perbudakan kepada syahwat dan kepuasan pribadi, sebagaimana yang menimpa kaum musyrikin. Renungkanlah firman Allah tentang mereka:
إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ الْهُدَىٰ
Tidaklah ada yang mereka ikuti selain praduga dan syahwat / selera diri mereka, padahal telah datang kepada mereka petunjuk dari Tuhan mereka. ( An Najem 23)

Sobat, sudahkah anda berhasil membebaskan diri anda dari pemikiran: badan-badanku sendiri, harta-hartaku sendiri.....?


By: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri

Postingan terkait: