Ada ungkapan kapok sambel, teriak kapok-kapok, eh besok makan lagi dan demikian seterusnya tanpa ada akhirnya.
Sikap semacam ini tentunya mencerminkan kepribadian dan pendirian yang
lemah. Betapa tidak, terus menerus mengulang kesalahan, dan nalar yang
tumpul sehingga tidak dapat mengambil pelajaran dari pengalaman
hidupnya.
Kepribadian lemah semacam ini biasanya akan terus
tercermin pada setiap aspek kehidupannya sampaipun dalam hal
peribadatannya. Buktinya, betapa banyak orang yang di saat susah begitu
getol beribadah dan berdoa kepada Allah. Ia percaya sepenuhnya bahwa
hanya Allah yang kuasa menolongnya.
Namun setelah mendapat
kemudahan segera kembali ke kondisi semula, lalai, bergantung kepada
selain Allah, dan meninggalkan doa. allah berfirman:
فَإِذَا
رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا
نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
Bila mereka naik
perahu, ( dan perahunya diterjang ombak) dengan tulus dan
sungguh-sungguh mereka berdoa kepada Allah, namun setelah Allah
menyelamatkan mereka hingga tiba di daratan kembali, sekejap mereka
berbuat kesyirikan kembali. ( ar Rum 65)
Saudaraku! Bagaimana dengan anda ?
By: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri