Berkata Seorang Penyair:
فما في الأرض أشقى من محب … وإن وجد الهوى حلو المذاق
تراه باكيا في كل حين … مخافة فرقة أو لإشتياق
فيبكي إن ناؤا شوقا إليهم … ويبكي إن دنو خوف الفراق
فتسخن عينه عند الفراق … وتسخن عينه عند التلاق والعشق وإن استلذ به صاحبه فهو من أعظم عذاب القلب
Tidak ada di dunia ini yang lebih sengsara daripada seorang pencinta…
Meskipun ia merasakan manisnya cinta…
Kamu lihat dia menangis di setiap waktu…
Karena takut berpisah atau karena rindu…
Ia menangis karena rindu akan jauhnya sang kekasih…
Namun, bila kekasihnya dekat…
Ia menangis karena takut berpisah…
Matanya selalu menghangat ketika terjadi perpisahan…
Matanya pun berkaca-kaca ketika pertemuan itu tiba…
Pelakunya memang merasakan kenikmatan…
Namun, sebenarnya…
Kasmaran itu merupakan siksa yang paling besar di hati…
[ lihat dalam: كتاب الجواب الكافي لمن سأل عن الدواء الشافي , karya محمد بن أبي بكر أيوب الزرعي أبو عبد الله (masyhur dengan nama Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah), hal. 151 ]
Hendaknya kita semua bisa mengambil pelajaran.
By: Ust. Hizbul Majid Al-Jawi
Belum ada tanggapan untuk "Buah Simalakama Orang Yang Putus Cinta"
Catat Ulasan