Sebagian orang yang benci Islam menggambarkan bahwa 'Aisyah adalah salah satu aktor utama dalam pengkhiatan kepada sahabat Ali dan anak keturunannya.
Namun demikian, namanya juga fiktif, tetap saja dengan mudah terbukti kebohongannya. Dan riwayat berikut salah satu bukti kepalsuan kisah-kisah fiktif tersebut.
Syuraih bin Hani' mengisahkan : suatu hari aku bertanya kepada Aisyah perihal mengusap khuf (sepatu dengan leher panjang) kepada Aisyah. Namun beliau enggan menjawab dan menganjurkan aku agar bertanya kepada sahabat Ali bin Abi Thalib. aisyah beralasan:
سل عليا، فَإِنَّهُ أَعْلَمُ بِهَذَا مِنِّي، كَانَ يُسَافِرُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Bertanyalah kepada Ali, karena ia lebih mengetahui masalah ini dibanding aku. Dahulu ia lebih selalu mendampingi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada setiap perjalanan beliau.
Syuraih bin Hani ' melanjutkan ceritanya dengan berkata: segera aku menemui sahabat Ali dan bertanya kepadanya. Beliau menjelaskan: bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda
«لِلْمُسَافِرِ ثَلاثَةُ أَيَّامٍ وَلَيَالِيهِنَّ، وَلِلْمُقِيمِ يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ»
Bagi orang yang sedang safar boleh. Mengusap khuf (sepatu dengan leher panjang) selama 3 hari 3 malam, sedangkan bagi yang mukim boleh mengusap ya selama sehari semalam. (Ahmad dan lainnya)
Demikianlah faktanya, kasih sayang dan saling menghormati antara sahabat Ali dan juga Aisyah. Ya Allah, persatukan kami bersama mereka kelak di surga-Mu. Amiin.
Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Belum ada tanggapan untuk "Inilah Mereka Yang Sebenarnya?"
Catat Ulasan