Seorang
sopir yang baru beberapa hari datang ke Arab ditest oleh majikannya
untuk membawa mobil sambil ditunjukan jalan-jalan di sekitar rumah.
Kata-kata sederhana pun juga sambil diajarkan seperti ‘yamin’ (kanan)
dan ‘yasar’ (kiri). Setelah beberapa saat mengemudi lancar-lancar saja,
sang majikan meminta si sopir, Cak Suro (bukan nama sebenarnya) untuk
melaju lebih cepat, “Yallaa sur’ah
sur’ah suwaiyaa (ayo, cepat-cepat sedikit).” Kata majikan dengan keras.
Dan suara keras adalah hal biasa di Arab, namun hal ini membuat gugup
Cak Suro yang baru beberapa hari datang ke Arab.
Digenjot mobil
melaju di jalan-jalan perumahan dengan laju. Tiba-tiba si majikan
berteriak- teriak lagi, “HAJAR , HAJAR..!! HAJAR!!”, sambil menunjuk
gundukan jalan atau batu yang memang biasanya ada di jalanan sekitar
perumahan untuk membuat pengendara mobil sedikit memelankan laju
mobilnya.
Mendengar teriakan “HAJAR , HAJAR..!! HAJAR!!”, dari
sang majikan, Cak Suro yang sudah dalam kondisi gugup spontan otaknya
reflek menterjemahkan dengan salah kata-kata si majikan tadi. Tambah
digenjotnyalah mobil tersebut dan betul-betul mengHAJAR gundukan jalan
yang ditunjuk-tunjuk majikannya.. Hasilnya mobil tersebut terbang sesaat
dan mendarat dengan sedikit tak terkendali.
Setelah berhasil
menguasai kendaraannya dan berhenti, marah-marahlah si majikan sambil
memaki-maki dengan bahasa arab yang belum dimengerti oleh Cak Suro.
Namun Cak Suro adalah seorang sopir yang tekun dan manut sehingga
majikannya pun menyenanginya. Setelah kurang lebih setahun bekerja dan
bisa sedikit-sedikit bahasa arab, Cak Suro menceriterakan kesalahpahaman
saat dirinya baru datang dan baru disuruh membawa mobil sama majikannya
pertama kali dulu. Bahwa “Hajar” yang dimaksud oleh majikan adalah
bahasa arab yang artinya batu atau gundukan. Namun saking gugupnya dan
respon dari sifat penurut Cak Suro membuat dia tak kuasa menolak untuk
betul-betul mengHajar batu tersebut dengan mobil yang disopirinya. Si
majikan pun tertawa. : D
[By: Abu Hanif dimuat di Majalah An Nur Riyadh] (*)
Pelajaran Penting: Sebelum ke negeri orang -apalagi ke Arab- kuasailah
bahasa mereka dengan benar biar tidak jadi menghajar batu.
Via: Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
Belum ada tanggapan untuk "Kisah Kocak TKI Menghajar Batu"
Catat Ulasan