Ketahuilah sobat, Iman bukan hanya slogan yang anda ucapkan, dan bukan pula sebatas kartu nama yang anda sematkan di baju anda. Islam adalah keyakinan hati, yang dibuktikan dengan ucapan dan amalan.
Sekedar berkata " saya beriman" tentulah mudah, setiap orang pastilah bisa melakukannya. Sampaipun orang yang sedang terlelap tidur juga bisa berkata demikian, alias "mengigau". Namun mengamalkan kandungan dan konsekwensi iman tentunya membutuhkan keberanian, tekad, perjuangan dan pengorbanan.
Relakah anda bila iman anda tak ubahnya bagaiman igauan orang yang sedang terlelap tidur?
Dahulu, ada sekelompok orang arab baduwi yang dengan ringannya mengatakan " kami telah beriman", namun ternyata Allah dengan tegas menepis pengakuan mereka ini. Simaklah firman Allah berikut:
قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِن قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ وَإِن تُطِيعُوا اللهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُم مِّنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا إِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Orang orang arab baduwi mengatakan: kami telah beriman. Katakan: kalian belum beriman, namun katakanlah kami telah masuk Islam, karena iman belum sepenuhnya masuk ke dalam jiwa-jiwa kalian. Dan bila kalian patuh taat kepada Allah dan Rasul-Nya niscaya tidak sedikitpun dari amalan kalian yang terkurangi/ tersiasiakan. (Al Hujurat 14)
Sobat! Belum tibakah saatnya anda untuk instropeksi diri dan bertanya: seberapakah pengorbanan yang saya berikan demi keimanan saya? Seberapakah bukti keimanan saya? Apakah yang telah saya lakukan untuk Memperjuangkan keimanan saya?
Oleh: Ust. Dr. Muhammad Arifin Badri