Sobat, orang yang selalu atau sering berhasil dalam suatu urusan, sering kali dianggap sebagai jagoan.
Beribu-ribu pandangan matapun segera tertuju kepada anda, sebagai ekspresi kekaguman atas prestasi anda.
Akibatnya andapun merasa bangga dan berada di atas angin. Bahkan barang kali dada anda jadi membusung dan kepala anda terasa lebih besar.
Sobat, sikap semacam ini tentu manusiawi, namun tidak islami, terlebih dalam urusan amal ibadah semacam puasa Ramadhan atau lainnya.
Manusiawi karena setiap orang senang dengan sanjungan dan bangga dengankeberhasilan.
Tidak islamy karena sikap semacam ini mencerminkan akan kesombongan. Terlebih bila anda menyadari bahwa semua keberhasilan anda adalah karunia Allah semata. kalu bukan kemurahan Allah niscaya anda tidak mungkin dapat menggapai semuanya.
Dan kalau bukan karunia Allah anda tak akan kuasa beribadah.
Belum lagi dalam urusan ibadah , bukan sekedar prakteknya, namun lebih penting lagi adalah urusan diterimanya.
Karena itu dahulu orang-orang sholeh senantiasa khawatir bila amal ibadah mereka ditolak.
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
Dan orang-orang yang senantiasa menjalankan semua yang diturunkan kepada mereka, namun demikian hati mereka senantiasa diselimuti dengan kekawatiran, karena mereka pastilah kembali/menghadap kepada Tuhan mereka .(al mukminun 60)
Sobat, masih adakah dalam diri anda rasa bangga apalagi hasrat untuk membusungkan dada karena segala amal ibadah anda?
By: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri