Sebaliknya juga demikian, ketika hujan sedikit curah, kita merasa tersiksa sehingga berkeluh kesah dan bertanya: kapan terang akan datang kembali?
Rasa senang bila berlebihan, dapat mengancam kesehatan, bahkan banyak orang gila atau meninggal dunia karena rasa senang. Sebaliknya demikian, betapa banyak orang meninggal dunia dengan tragis karena tidak kuasa menahan duka.
Semua ini bukti nyata bahwa saya dan anda semua adalah makhluk lemah. Allah berfirman:
وَخُلِقَ الْإِنسَانُ ضَعِيفًا
Hanya orang yg beriman kepada Allah, yang kuasa berbahagia selalu dalam segala kondisinya.
bila saudara benar-benar beriman kepada Allah niscaya anda dapat memandang positif segala yang menimpa anda.
Karen itu dahulu Nabi senantiasa bersyukur dan mengucapkan hamdalah, apapun yang menimpa beliau.
Bila mendapat kebaikan, beliau mengucapkan
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
Segala puji hanya milik Allah yang berkat nikmat-Nya segala yang baik dapat terwujud.
Dan bila ditimpa sesuatu yang menyedeihkan, beliau juga bersukur karena beliau yakin bahwa itu mendatangkan keberkahan. Beliau berkata :
آَلِحَمَّد لِلَّه عَلَى كُل حــــــال
Segala puji hanya milik Allah, atas segala kondisi yang menimpa.
Sobat! Bagaimana dengan diri anda? Apa yg terucap dari lisan anda bila mendapat nikmat?
Aku hebat atau syukur alhamdulillah?
Dan bila ditimpa kesusan, apa yang terucap: sial, celaka, mati, ataukah Syukur alhamdulillah atas segala yang terjadi?
By: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri