Persepsi tentang Nabi Muhammad bisa saja direkayasa. Namun pada akhirnya faktalah yang menjadi buktinya.
Diantara persepsi tentang Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang menyimpang dari fakta ialah anggapan bahwa Nabi mampu mendatangkan keuntungan atau kesialan bagi siapa saja yang beliau kehendaki.
Sebagai buktinya simak ayat berikut.
قُل لَّا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ
Katakanlah: aku tidaklah kuasa mendatangkan kecelakaan atau manfaat untuk diriku sendiri kecuali atas kehendak/ izin Allah. (Yunus 49)
Agungkanlah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana mestinya. Ucapkanlah sholawat, tanpa harus mengangkatnya melebihi kedudukan beliau yang sebenarnya.
By: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri